Sub-DAS Cikeruh Zona 2 merupakan wilayah yang banyak mengalami konversi penggunaan lahan untuk pemukiman dan industri, yaitu di kecamatan Jatinangor dan Rancaekek. Laju sedimentasi tahunan yang terjadi pada tahun 1994-2001 mencapai 100 ton/km2. Karakterisik daya dukung biofisik Sub-DAS Cikeruh Zona 2 perlu dikaji untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi Sub-DAS. Aplikasi model SWAT dalam penelitian ini sangat efektif dan efisien dalam memprediksi dampak praktek pengelolaan lahan terhadap kondisi daya dukung Sub-DAS Cikeruh Zona 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik biofisik, menentukan daya dukung, dan memberikan rekomendasi skenario penggunaan lahan terbaik di Sub-DAS Cikeruh Zona 2. Parameter yang dianalisis adalah karakteristik lahan, hidrologi dan pemanfaatan ruang wilayah berdasarkan Permenhut Nomor P.61/Menhut-II/2014. Hasil penelitian menunjukkan tingkat performa model adalah memuaskan dengan nilai NSE (0,57) dan R2 (0,62) pada proses kalibrasi serta NSE (0,46) dan R2 (0,51) pada proses validasi. Karakteristik biofisik Sub-DAS Cikeruh Zona 2 menunjukkan kriteria baik pada KRA, KAT, IPA, KL, dan KB, sedangkan kriteria jelek pada PLK, PPV, indeks erosi, muatan sedimen, dan banjir. Daya dukung Sub-DAS Cikeruh Zona 2 termasuk kriteria sedang. Skenario terbaik untuk diimplementasikan adalah skenario 2 yaitu konversi kebun ke hutan sebesar 17%, sawah ke hutan sebesar 3%, dan sawah ke kebun sebesar 7%.