ABSTRAK Sebagus Three Putra Sitanggang
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sebagus Three Putra Sitanggang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Squeezing merupakan suatu jenis deformasi besar yang bergantung terhadap waktu
yang terjadi di sekitar terowongan dan dapat terasosiasi dengan rayapan yang diakibatkan
oleh terlewatinya tegangan geser. Potensi terjadinya squeezing dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor seperti menurunnya kekuatan massa batuan yaitu modulus deformasi dan
naiknya nilai K yang menunjukkan kondisi terowongan bukan Hidrostatis. Masalah
fenomena squeezing yang terjadi pada dinding terowongan pengelak pada Bendungan
Manikin dapat diatasi dengan grouting yang merupakan pre-support method. Grouting
merupakan suatu perkuatan dengan menginjeksi campuran antara semen dan air ke dalam
rbatuan sekitar terowongan dengan tekanan tertentu, kemudian dalam waktu tertentu
cairan tersebut akan menjadi padat secara fisika maupun kimiawi. Umumnya pemasangan
tebal grouting lebih besar dari zona plastis terowongan saat support belum dipasang
dipasang disekitar terowongan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai total displacement
pada penerapan penanganan squeezing dengan metode grouting. Penanganan dengan
grouting dilakukan pada nilai E sebesar 230 MPa, 100 MPa, dan 80 MPa, awalnya
terowongan memiliki nilai displacement sebesar 21 cm, 45cm, dan 55 cm, setelah
dilakukan grouting terowongan mengalami penurunan displacement menjadi 7,1 cm, 12
cm dan 13.7 cm. Oleh karena itu, grouting merupakan salah satu metode penanganan
fenomrna squeezing yang paling efektif dalam menahan deformasi yang terjadi pada
sekitar terowongan pengelak Bendungan Manikin.