Di dalam pertumbuhannya, industri farmasi di Indonesia tidak bisa mengabaikan
perkembangan farmasi global. Selain perkembangan pasar farmasi nasional, industri
ini tengah berada dalam pasar global yang semakin kompetitif. Pengadaan obat yang
fokus pada obat generik dalam jumlah besar membawa perubahan besar pada pasar
farmasi Indonesia. Dampaknya, apotek kehilangan konsumen, pedagang besar farmasi
kehilangan pasar rumah sakit, sementara industri farmasi mengalami minus
pertumbuhan karena harus beroperasi low price dan low margin. Untuk mengatasi hal
ini, salah satu solusinya adalah dengan memperbaiki proses manufaktur yang masih
terjadi banyak kebocoran/kerugian baik dari segi waktu, produk dan biaya. Tujuan dari
dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian Overall
Equipment Effectiveness yang disingkat OEE dari mesin enkapsulasi pada unit Soft
Capsule , Untuk mengidentifikasi potensi penyebab rendahnya pencapaian nilai OEE
serta memberikan rekomendasi perbaikan dan cara peningkatan efektivitas mesin
enkapsulasi pada Line produksi Soft Capsule. Pada penelitian ini, dilakukan
pengamatan secara langsung selama proses enkapsulasi berlangsung. Selama
pengamatan data dicatat di dalam formulir OEE, kemudian dilakukan proses
perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang nilainya belum
mencapai target yaitu 74,37%. Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness
(OEE) dianalisis menggunakan diagram sebab akibat atau Fishbone Diagram untuk
mengetahui faktor –faktor dominan apa saja yang menyebabkan ketidaktercapaian
nilai OEE. 3 komponen utama penyusun OEE yaitu Availability Ratio, Performance
Ratio, serta Quality Ratio menentukan tingkat pencapaiannya. Dari ke-3 kompoenen
tersebut hanya satu yang melampaui standar, yaitu Quality Ratio. Upaya perbaikan dan
improvement dapat meningkatkan nillai OEE dengan outcome peningkatan efisiensi
serta produktivitas di PT. X.