digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVID-19 menyebar dengan sangat cepat di masa pandemi ini. Pemerintah dari berbagai negara mulai kewalahan untuk mengatasi penyebaran virus tersebut. Beberapa cara telah dilakukan seperti social distancing dan lockdown, tetapi hal tersebut tidak bisa dilakukan selamanya. Oleh sebab itu, beberapa negara termasuk Indonesia mulai menerapkan teknologi pelacakan kontak. Pelacakan kontak dilakukan dengan mendeteksi pergerakan seseorang ketika sedang bepergian atau berkunjung ke suatu tempat oleh pihak berwenang. Salah satu usaha melakukan pelacakan kontak adalah membuat aplikasi berbasis mobile. Sayangnya, penggunaan aplikasi ini masih belum optimal akibat sedikitnya pengguna. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah desain interaksi dari berbagai aplikasi yang kurang memenuhi kebutuhan baik sistem maupun pengguna. Tugas Akhir ini membahas dan meneliti desain interaksi apa saja yang harus diterapkan pada fitur-fitur yang diimplementasikan pada aplikasi pelacakan kontak menggunakan metode design thinking. Proses perancangan solusi dimulai dengan melakukan pengumpulan kebutuhan melalui empathy, merumuskan pernyataan kebutuhan, menentukan fitur, membuat arsitektur informasi, membuat low fidelity, dan membuat high fidelity. Tahap tersebut dilakukan iteratif hingga pengujian formatif mendapatkan skor SUS acceptable atau di atas 80 dan skor SEQ di atas 6.5 sebagai bukti bahwa desain memenuhi konsep MEELS yang ada pada usability testing. Analisis yang dilakukan membuktikan rancangan solusi dilakukan dengan 2 kali iterasi dan mencapai skor SUS dan SEQ hingga 81 dan 6,76 berturut-turut.