digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada awal tahun 2020, organisasi kesehatan dunia mendeklarasikan bahwa dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19. Dalam menghadapi pandemi ini, pemerintah telah mengeluarkan sebuah protokol kesehatan yang banyak memanfaatkan tes COVID-19. Namun, saat dibuatnya tugas akhir ini, sering terjadi kasus pemalsuan surat keterangan hasil tes. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat sistem digitalisasi penyimpanan surat keterangan hasil tes COVID-19 dengan menggunakan teknologi blockchain. Dengan menggunakan teknologi blockchain, sistem dapat digunakan oleh banyak entitas, walaupun entitas yang menggunakannya tidak saling percaya satu sama lain. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena blockchain merupakan teknologi yang menggunakan jaringan terdesentralisasi yang bisa menjaga datanya dengan mekanisme konsensus yang aman. Sistem dibangun menggunakan platform ethereum yang merupakan public nonpermissioned blockchain yang mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi melalui smart contract yang dijalankan melalui EVM (ethereum virtual machine). Pada platform ethereum, sistem telah dikembangkan menggunakan arsitektur 3-layers, yang berisi layer network, software, dan application. Sistem yang dikembangkan telah berhasil memenuhi kebutuhan utama dalam pembuatan surat COVID-19. Sistem telah berhasil digunakan untuk registrasi tester atau pembuat surat, membuat surat, menonaktifkan surat, dan menampilkan surat. Selain itu, dengan menggunakan mekanisme enkripsi dan digital signature, sistem dapat menjaga privasi pasien dan menjaga integritas data. Sistem juga telah berhasil memenuhi kebutuhan availability dan security, namun gagal dalam memenuhi kebutuhan response time. Sistem memberikan rata-rata response time sebesar 33 detik, yang mana lebih dari waktu wajar yang didefisinikan pada kebutuhan yaitu 30 detik.