Dokumen elektronik dapat memberikan banyak manfaat daripada dokumen kertas,
seperti dalam hal duplikasi yang dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi,
memastikan keaslian dan integritasnya juga akan lebih sulit. Beberapa orang
mengatasi masalah itu dengan menggunakan tanda tangan digital berbasis Public
Key Infrastructure (PKI), namun PKI memiliki risiko adanya single point failure
pada Certificate Authorities (CA). Sejumlah berita telah menunjukkan bahwa
terdapat beberapa CA yang berhasil di-compromised atau bahkan berhenti
berfungsi. Ketika hal tersebut terjadi maka dapat dipastikan semua komponen yang
berada di bawahnya akan terganggu. Selain itu, masalah lain seperti manajemen
kunci dan sertifikat digital yang memasuki masa kadaluwarsa juga harus
dipertimbangkan ketika menggunakan tanda tangan digital berbasis PKI.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem tanda tangan digital yang dapat
menjamin suatu dokumen elektronik dari ancaman-ancaman yang mempengaruhi
keaslian serta integritas dokumen tersebut dengan menggunakan metode alternatif
selain PKI. Dengan kata lain, penelitian ini mengusulkan metode baru untuk
pembuatan dan verifikasi tanda tangan digital tanpa menggunakan PKI, melainkan
menggunakan blockchain, kriptografi hash, dan Two Factor Authentication (2FA).
Penggunaan blockchain sebagai metode alternatif didasarkan pada sifat-sifatnya
seperti immutable dan resilient. Dengan menggunakan kombinasi beberapa metode
yang telah disebutkan, diharapkan dapat mengurangi masalah yang ada pada tanda
tangan digital, sehingga dapat lebih optimal dalam memastikan keaslian dan
integritas dokumen elektronik. Sehubungan dengan itu, hasil dari pengujian yang
telah dilakukan mengonfirmasi bahwa metode yang diusulkan mampu mengurangi
masalah yang terkait dengan keaslian dan integritas dokumen elektronik.