digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti


BAB 6 Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Muhamad Robbyal Wusqo
PUBLIC Alice Diniarti

Banyaknya peluang yang terbuka dari sisi ketersediaan lapangan pekerjaan ternyata tidak diikuti dengan ketersediaan tenaga kerja di industri konstruksi. Industri konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja tetapi sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini bisa menyebabkan masalah dimasa depan ketika pekerja generasi lebih tua pensiun, jumlah pengganti yang berasal dari generasi yang lebih muda tidak mencukupi. Memahami motivasi calon tenaga kerja muda merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan Perusahan untuk menarik calon tenaga kerja tersebut untuk mau bekerja pada mereka. Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan motivasi dan niat berkarir calon tenaga kerja muda teknik sipil di industri konstruksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan pendekatan yang digunakan adalah model yang mengintegrasikan Teori Perilaku yang Direncanakan (Theory Planned Behaviour/TPB) dan Teori Determinasi Diri (Self-Determination Theory/SDT). TPB menyatakan niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu adalah penentu langsung dari perilaku tersebut, sehingga niat dianggap sebagai faktor pembentuk terdekat dari perilaku. Sedangkan menurut SDT, seseorang yang melakukan perilaku tertentu dikarenakan memang berniat untuk melakukannya diharuskan untuk memiliki keyakinan positif atas hal tersebut yang selaras dan konsisten dengan motivasi. Berdasarkan hasil kajian didapatkan kesimpulan bahwa integrasi diantara kedua teori bisa dimungkinkan terjadi. Menurut TPB, ada tiga faktor pembentuk yang paling akurat dari niat, yaitu sikap (S), norma subjektif (NS), dan kontrol perilaku yang dirasakan (KPD). Tetapi TPB tidak membedakan apakah niat tersebut didapat dari keyakinan yang muncul dari dalam diri atau yang dibentuk dari lingkungan luar. Hal tersebut bisa dijelaskan oleh SDT, melalui pembagian kategori motivasi otonom (MO) dan motivasi terkontrol (MT). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan struktural atau structural equation modeling (SEM) yang terdiri dari analisis faktor konfirmatori dilakukan untuk menguji validitas konstruksi dalam model yang diusulkan, dan analisis jalur dilakukan untuk menguji model yang dihipotesiskan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online ke komunitas-komunitas mahasiswa dan lulusan teknik sipil di Indonesia. Terkumpul data sampel sebanyak 127 mahasiswa teknik sipil dengan status tingkat akhir dan freshgraduate yang belum bekerja, yang terdiri dari laki-laki 79 orang dan perempuan 48 orang, dengan rata-rata usia 21,74 tahun. Hasil uji asumsi SEM menyatakan bahwa asumsi normalitas multivariate tidak terpenuhi, maka digunakan estimasi robust maximum likelihood. Setelah melalui serangkaian persiapan data dan dilakukan olah data, hasil estimasi mendukung sebagian besar hubungan yang dihipotesiskan dalam model yang diusulkan. Motivasi secara signifikan berhubungan dengan niat berkarir di industri konstruksi, dimana motivasi otonom memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan motivasi terkontrol. Sehingga motivasi calon tenaga kerja muda teknik sipil mengarah pada peningkatan niat berkarir di industri konstruksi. Dari ketiga faktor TPB, hanya sikap dan kontrol perilaku yang dirasakan yang mempengaruhi langsung niat berkarir di industri konstruksi. Sedangkan norma subjektif mempengaruhi niat melalui kontrol perilaku yang dirasakan. Hasil lainnya menyatakan bahwa hubungan yang terbentuk antara motivasi dan niat adalah hubungan langsung dan tidak langsung melalui variabel TPB. Hal tersebut menunjukkan bahwa jenis mediasi yang terbentuk adalah mediasi parsial. Hasil temuan ini menegaskan bahwa integrasi SDT dan TPB mampu memberikan penjelasan yang saling melengkapi tentang proses motivasi dari niat berkarir di industri konstruksi Indonesia. Sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang ada dengan memberikan pemahaman berbasis teori.