






Industri pariwisata telah bergejolak kembali pasca pandemi COVID-19 seletah 2021
terutama di Yogyakarta. Sebagai strategy pemasaran untuk perusahaan jasa, 7P dan
perilaku pelanggan telah dipelajari secara terpisah oleh beberapa peneliti Akan tetapi
sangat penting untuk mengetahui hubungan antara detail kualitas dari 7P dengan niat
kunjungan balik dan niat pembelian. Penelitian ini menggunakan kombinasi kerangka
kerja 7P sebagai basis yang diakses dari perilaku konsumen sebagai stimulus.
Niat kunjungan balik untuk pelanggan lama sangat di pengaruhi oleh tingkat
kepuasan pelanggan pada layanan sebelumnya. Penelitian mengkonfirmasi bahwa
diantara berbagai faktor, sebuah Perusahaan harus memperhatikan kualitas
pelayanan sebelumnya dan strategi harga sesuai segmennya. Hospitality dan harga
yang baik akan melekat dengan baik ke pelanggan dan akan meningkatkan niat
kunjungan balik. Untuk mencakup pelanggan yang lebih luas, perusahaaan haruslah
fokus dalam membangun kepercayaan dan informasi yang akurat dalam website dan
program promosi. Kualitas website, online servis dan promosi yang agresif akan
meningkatkan niat pembelian.
Hasil dari studi pelanggan ini akan menjadi pondasi dalam analisa usulan STP baru
dan 7P baru sebagai strategi pemasaran yang baru. Ini akan diterapkan kedalam
dalam visi baru organisasi perusahaan, filosofi operasional dan juga harus di
translasikan secara baik dalam konten digital manapun termasuk website. Strategi
positioning yang baru akan di terjemahkan kedalam 5 program aktifitas pemasaran.
Diantaranya (1) meingkatkan kualitas layanan tim, (2) membuat divisi baru layanan
Corporate, (3) mendesain ulang paket wisata, (4) meningkatkan kualitas website dan
(5) memperkuat program dan dan promosi.
Bagaimanapun, masih ada faktor dan variabel lain yang berpengaruh pada niat
kunjungan atau niat pembelian untuk penelitian slanjutnya