Pemanasan global dan isu lingkungan hidup menjadi pendorong pengunaan mobil listrik
dengan mengeluarkan regulasi, insentif dan menyiapkan infrastruktur. Penelitian mengenai
penerimaan mobil listrik sudah banyak dilakukan di berbagai negara dengan kondisi dan situasi
yang berbeda. Indonesia sudah mengeluarkan peraturan dan kebijakan mengenai percepatan
penggunaan mobil listrik dan hal ini perlu didukung oleh pabrikan otomotif. Mobil listrik masih
merupakan teknologi baru di Indonesia, oleh karena itu perlu diadakan studi mengenai
penerimaan konsumen Indonesia terhadap mobil listrik.
Metode penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis penerapan sebuah teknologi baru
adalah pengembangan Technology Acceptance Model 2 (TAM2). Variabel yang akan diteliti
direncanakan sebanyak 13 variabel, tetapi dengan kondisi pasar di Indonesia di mana belum
banyak terdapat mobil listrik dan juga fokus penelitian ini lebih kepada produk mobil listrik,
maka 5 variabel tidak akan diperhitungkan dalam penelitian ini sehingga yang akan dianalisis
untuk penelitian ini menjadi 8 variabel. Survei dilakukan secara online yang disebar tautannya
melalui media chat dan telah mendapatkan responden sebanyak 317 orang. Data kuisioner yang
diambil selain data profil responden adalah data analisis faktor dan stated preference, untuk
melihat faktor penerimaan dan juga harapan dari responden untuk sebuah mobil listrik.
Variabel-variabel yang akan dianalisis adalah Performa Produk (PP), Infrastruktur (IS),
Manfaat Lingkungan (ML), Anggapan Risiko (AR), Manfaat Pengguna (MP), Mudah
Digunakan (MK), Penerimaan Harga (PH) dan Penerimaan Konsumen (PK). Beberapa
hipotesis disusun untuk menguji pengaruh tiap variabel dan hasilnya adalah Infrastruktur (IS)
tidak mempengaruhi Manfaat Pengguna (MP) dan Penerimaan Harga (PH) tidak
mempengaruhi Penerimaan Konsumen (PK). Variabel Performa Produk (PP), Manfaat
Lingkungan (ML) dan Anggapan Risiko (AR) mempunyai pengaruh terhadap Manfaat
Pengguna (MP). Hasil dari analisis regresi faktor didapatkan bahwa Manfaat Pengguna (MP)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Konsumen (PK) jika dibandingkan
dengan Mudah Digunakan (MD). Penelitian stated preference juga dilakukan untuk
mengetahui harapan konsumen Indonesia baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat
diketahui harapan dari konsumen Indonesia terhadap sebuah mobil listrik.