Keberadaan gedung-gedung apartemen di kawasan kota mempengaruhi berbagai
aspek lingkungan fisik. Lingkungan termal di sekitar gedung apartemen merupakan
salah satu aspek penting lingkungan fisik karena kondisinya berpengaruh langsung
dan tidak langsung pada bangunan dan manusia di sekitarnya. Gedung-gedung
apartemen tersebut, pada umumnya, berukuran besar sehingga membayangi sinar
matahari dan angin. Karakteristik fisik gedung apartemen yang dikaji meliputi
aspek komposisi massa, konfigurasi bentuk, jenis dan sifat material, dan konteks
tapaknya. Kajian dilakukan di Kota Bandung yang berlingkungan termal sejuk.
Kondisi alami tersebut harus dipertimbangkan dalam merancang lingkungan fisik
yang berkearifan lokal, sehingga dapat menjaga kualitas termal alaminya.
Penelitian dilakukan pada enam gedung apartemen di Bandung yang berlokasi pada
zona elevasi tinggi (750-1150 m dpl) dan rendah (675-750 m dpl). Pada masingmasing zona dipilih gedung apartemen yang berbentuk linier klaster tidak sejajar,
linier sejajar, dan inner courtyard. Pengambilan data termal dan data fisik gedung
(jenis material, dimensi, vegetasi dll) dilakukan dengan pengamatan dan
pengukuran lapangan. Informasi pengaruh gedung pada lingkungan sekitar
diperoleh melalui simulasi digital menggunakan software Ansys Fluent untuk
memperlihatkan efek pembayangan, dan pergerakan udara di sekitar bangunan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa gedung apartemen masa jamak dengan
komposisi sejajar dan searah angin, menyebabkan percepatan dan turbulensi aliran
udara yang jauh melebihi standar kenyamanan termal. Kondisi tersebut
mempengaruhi aktivitas penghuni apartemen dan masyarakat sekitarnya.
Gedung yang memiliki konfigurasi bentuk dengan rasio luas selubung berbanding
volume bangunan yang kecil dan gedung berbentuk pipih dengan komposisi saling
membayangi menerima sedikit paparan radiasi matahari sehingga sedikit
pengaruhnya pada pemanasan lingkungan.
Penggunaan material yang rendah serapan kalornya, penerapan sistem pembayangan
vegetasi pada tapak dan lingkungan sekitar, serta pemanfaatan angin harus diterapkan
bersamaan untuk memperoleh pendinginan bangunan. Kontur tapak dan keberadaan
bentuk koridor pada jalan, atau sungai juga merupakan faktor penting yang
berpengaruh pada kualitas lingkungan termal di sekitar bangunan apartemen.