Dalam kehidupan sehari-harinya manusia sangat bergantung pada keberadaan
cahaya. Mata kita diciptakan untuk dapat melihat apabila terkena cahaya. Tanpa
adanya cahaya maka manusia tidak akan bisa melihat dan mengetahui kondisi
lingkungan sekitarnya. Selain dalam kehidupan sehari-hari manusia, cahaya juga
berperan besar dalam arsitektur. Cahaya merupakan elemen yang harus ada dalam
arsitektur untuk memperlihatkan bentuk dari arsitektur. Selain itu, cahaya juga
berperan dalam menciptakan sensasi spasial ruang. Cahaya dapat dengan mudah
dan cepat mengubah tampilan serta efek sensasi ruang yang mempengaruhi
emosional seseorang. Dalam tesis ini penulis mencoba untuk menggali dan
mengeksplorasi potensi cahaya alami sebagai pembentuk sensasi ruang. Cahaya
alami ditentukan karena memiliki efek yang berbeda dibandingkan dengan cahaya
buatan. Sensasi spasial yang dipengaruhi oleh cahaya alami dapat dibagi menjadi
dua yaitu calming dan exciting. Calming memiliki indikator tingkat kontras cahaya
yang rendah, indirect light, dan cahaya yang merata. Sedangkan exciting memiliki
indikator tingkat kontras cahaya yang tinggi, direct light, dan cahaya yang tidak
merata. Untuk mengukur tercapainya sensasi spasial tersebut, penulis
menggunakan metode pengukuran tingkat kontras berbasis gambar digital. Penulis
menggunakan perangkat lunak simulasi berbasis cahaya alami Velux untuk
memperoleh gambar render kondisi cahaya alami yang mendekati kondisi di
lapangan, yang kemudian dihitung menggunakan histogram pada perangkat lunak
image editing untuk mengetahui tingkat kontras dari gambar tersebut. Dari ruangruang yang disimulasikan dengan sensasi calming dapat tercapai di semua waktu
simulasi dan semua kondisi langit. Sedangkan untuk ruangan yang dikonsepkan
memiliki sensasi spasial exciting hanya dapat memenuhi sensasi tersebut pada
waktu-waktu tertentu yaitu pada pukul 12.00 siang dengan kondisi langit cerah.