digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam kehidupan sehari-harinya manusia sangat bergantung pada keberadaan cahaya. Mata kita diciptakan untuk dapat melihat apabila terkena cahaya. Tanpa adanya cahaya maka manusia tidak akan bisa melihat dan mengetahui kondisi lingkungan sekitarnya. Selain dalam kehidupan sehari-hari manusia, cahaya juga berperan besar dalam arsitektur. Cahaya merupakan elemen yang harus ada dalam arsitektur untuk memperlihatkan bentuk dari arsitektur. Selain itu, cahaya juga berperan dalam menciptakan sensasi spasial ruang. Cahaya dapat dengan mudah dan cepat mengubah tampilan serta efek sensasi ruang yang mempengaruhi emosional seseorang. Dalam tesis ini penulis mencoba untuk menggali dan mengeksplorasi potensi cahaya alami sebagai pembentuk sensasi ruang. Cahaya alami ditentukan karena memiliki efek yang berbeda dibandingkan dengan cahaya buatan. Sensasi spasial yang dipengaruhi oleh cahaya alami dapat dibagi menjadi dua yaitu calming dan exciting. Calming memiliki indikator tingkat kontras cahaya yang rendah, indirect light, dan cahaya yang merata. Sedangkan exciting memiliki indikator tingkat kontras cahaya yang tinggi, direct light, dan cahaya yang tidak merata. Untuk mengukur tercapainya sensasi spasial tersebut, penulis menggunakan metode pengukuran tingkat kontras berbasis gambar digital. Penulis menggunakan perangkat lunak simulasi berbasis cahaya alami Velux untuk memperoleh gambar render kondisi cahaya alami yang mendekati kondisi di lapangan, yang kemudian dihitung menggunakan histogram pada perangkat lunak image editing untuk mengetahui tingkat kontras dari gambar tersebut. Dari ruangruang yang disimulasikan dengan sensasi calming dapat tercapai di semua waktu simulasi dan semua kondisi langit. Sedangkan untuk ruangan yang dikonsepkan memiliki sensasi spasial exciting hanya dapat memenuhi sensasi tersebut pada waktu-waktu tertentu yaitu pada pukul 12.00 siang dengan kondisi langit cerah.