digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP JESSICA LOVIA BUDIANTO 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Secara definisi, herd mentality adalah mentalitas baru yang terbentuk dari aglomerasi sekelompok orang, yang mengesampingkan personalitas pribadi seseorang dan lebih mengedepankan kepentingan kelompok. Masa dimana manusia dapat beraktifitas secara bebas di dunia maya ini, membuat tingginya pembentukan kelompok yang mengakibatkan herd mentality. Bagi remaja berumur 13 – 17 tahun yang baru saja diperbolehkan menggunakan sosial media, perlu adanya sosialisasi mengenai dampak buruk herd mentality di sosial media. Remaja menjadi target utama dalam perancangan ini karena sifat – sifat psikologis seperti emosi yang tidak stabil; berfokus pada socialapproval; pencarian jadi diri; dan lainnya, sehingga remaja menjadi salah satu kelompok yang rawan terkena dampak buruk dari herd mentality ini. Perancangan ini menggunakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif yaitu dengan penyebaran kuesioner kepada target dan observasi, yang kemudian dianalisis dengan hasil kaji pustaka dan wawancara ahli. Hasilnya ditemukan beberapa remaja masih memiliki kecenderungan untuk terbawa dampak herd mentality seperti secara aktif menolak kerumunan yang tidak sependapat dengannya dengan cara berkomentar, dislike, dll; ada pula yang menjadi korban dari herd mentality (cyberbullying); hampir separuh mengaku pernah mengalami perubahan pola pikir setelah terpapar infomrasi tertentu; hingga melindungi pelaku karena mengikuti kemauan mayoritas. Animasi dipilh menjadi media untuk penyampaian pesan ini karena animasi tidak terbatas pada realita, sehingga penggambaran dan penceritaan dapat dilakukan dengan menarik. Metafora juga berperan dalam penyampaian cerita ini untuk mengemas pesan abstrak menjadi lebih sederhana untuk dimengerti. Konsep cerita dalam animasi ini berfokus pada akibat dari tindakan yang disebebakan oleh herd mentality pada remaja.