digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP NADA SALSABILA 1.pdf ]
Terbatas Open In Flip Book Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Dalam menghadapi peradaban dunia, pemajuan kebudayaan nasional menjadi penting karena merupakan tujuan besar bangsa Indonesia dan termasuk bagian dari identitas yang rakyat perlukan sebagai warga negaranya. Usaha memajukan kebudayaan dapat diawali dari kebudayaan lokal yang merupakan akar dari kebudayaan nasional. Terdapat beberapa objek pemajuan kebudayaan salah satunya ialah kesenian. Kota Cirebon yang terletak diantara Jawa Barat dan Jawa Tengah memiliki beragam kesenian yang perlu dilestarikan. Akan tetapi, jumlah seniman dalam sanggar dan komunitas seni sebagai pelaku utamanya telah menurun dan jarang berkegiatan. Diantaranya terdapat sanggar seni pertunjukan yang cukup sulit berkembang akibat sifatnya yang multidisiplin dan membutuhkan partisipasi banyak seniman dalam pelestariannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian dilakukan untuk menemukan solusi menurut jenis fasilitas dan programnya. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode campuran kualitatif-kuantitatif. Data dikumpulkan dengan teknik perolehan data: survei literatur, wawancara, dan studi mengenai proyek yang telah ada. Data yang terkumpul diantaranya strategi dan standar fasilitas terkait seni pertunjukan, acuan dari proyek yang sudah ada, dan hasil wawancara dengan pelaku seni pertunjukan. Setelah melalui proses analisis, ditemukan bahwa seniman Cirebon membutuhkan wadah pengembangan seniman pertunjukan berupa Pusat Seni Pertunjukan. Perancangan berlokasi di area yang sama dengan tiga keraton di Cirebon dan dekat dengan sanggar kesenian aktif. Mengambil konsep menjadikan seni bagian dari kehidupan sehari-hari, Keraton Kasepuhan dijadikan sebagai referensi utama. Unsur mendasar dari keraton yang menyatu dengan alam sekitar dipadu dengan seni kembali diterapkan pada fasilitas ini. Pusat Seni Pertunjukan Cirebon akan menjadi tempat seniman dalam mengembangkan diri dan memajukan kesenian Cirebon sebagai bagian dari kebudayaan nasional melalui kegiatan kolaborasi, belajar-mengajar, dan pementasan.