Cirebon sebagai Kota Kerajaan yang berada di pesisir pantai, Pintu masuk sekaligus
area melting pot berbagai macam kebudayaan, agama, filosofis dll. Tidak terlepas
dari 3 kebudayaan besar yang mempengaruhinya. Kaya akan artefak hasil budaya
dan masyarakat, berupa keragaman bentuk gerbang, serta peninggalan naskah kuno
sebagai basis intelektual sebagai landasan filosofis yang tertulis, khususnya naskah
Pangeran Wangsakerta. Penelitian gerbang berdasarkan konsep Nawa Gapura
Marga Raja dalam kajian Naskah Pustaka Rajya Rajya I Bhumi Nusantara ini
bertujuan untuk memahami tata nilai dan konsepsi gerbang agar mampu
menciptakan dan menghasilkan karya dalam bentuk konsideran gerbang masa kini
sebagai konsep City Branding Cirebon, melalui rekam jejak sejarah Cirebon yang
sangat mendalam. Metodologi penelitian menggunakan kualitatif, dengan
pendekatan menggunakan metode etnografi yang memungkinkan pendekatan untuk
mengalami, menginterpretasi, dan merepresentasikan suatu kultur dan masyarakat
sosial dalam konsep kebudayaan dan kemudian dielaborasi dengan hasil analsisi
sejarah kebudayaan Cirebon melalui oral history, wawancara mendalam terhadap
keluarga keraton, budayawan, pemerintahan, masyarakat Cirebon dan juga studi
literatur lain, Selanjutnya adalah melakukan proses konseptual desain,
menggunakan pendekatan religiusitas Cirebon, untuk menciptakan sebuah gagasan
perancangan gerbang Kota Cirebon masa kini. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan pengetahuan mengenai konsideran City Branding Cirebon
dalam bentuk gerbang kota masa kini yang dapat digunakan sebagai landasan dalam
menciptakan nilai kota Cirebon berdasarkan Naskah. Selain itu penelitian ini juga
diharapkan dapat memberi pengetahuan baru mengenai identitas Kota berdasarkan
pendekatan rekam sejarah dan budaya dalam sebuah naskah sehingga dapat memicu
pemikiran-pemikiran kritis mengenai analisisi naskah khususnya naskah Nusantara
dan membuka jalan bagi penelitian lain di bidang seni rupa, desain maupun budaya.