Ekowisata adalah salah satu pasar pariwisata yang tumbuh paling cepat di negara berkembang. Ekowisata terkait dengan strategi dan inisiatif pembangunan berkelanjutan dalam beberapa konsep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki gagasan pengembangan ekowisata berkelanjutan di Desa Khinalig (Xinaliq). Penduduk desa, serta penduduk lokal di Azerbaijan, menamai tempat ini Khinalig. Akademisi Barat menggunakan istilah Xinaliq untuk desa yang sama ini. Terletak di kaki bukit Pegunungan Kaukasus Besar, Khinalig adalah salah satu desa paling terpencil dan terisolir di Azerbaijan dan Eropa. Desa yang berusia 5.000 tahun dan terletak di ketinggian 2.000 mdpl ini berhasil melestarikan tradisi, arsitektur kuno, dan gaya hidup masyarakat setempat. Bukan kebetulan bahwa Khinalig adalah salah satu desa ekowisata dengan pertumbuhan tercepat di negara ini. Namun, konsep pengembangan ekowisata berkelanjutan di Desa Khinalig menghadapi beberapa kendala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak ekowisata terhadap pembangunan berkelanjutan dan cara hidup tradisional di Desa Khinalig melalui struktur ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Selain itu, sejauh mana pandangan penduduk desa setempat tentang pembangunan berkelanjutan ekowisata terbentuk juga dianalisis. Analisis kualitatif digunakan selama penelitian. Wawancara, dan sumber sekunder adalah alat survei utama yang digunakan dalam penelitian ini. Informasi yang dikumpulkan sebagai hasil wawancara diproses dan digunakan semaksimal mungkin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun penduduk lokal di Desa Khinalig terlibat dalam pengembangan ekowisata, pandangan mereka tentang pengembangan ekowisata yang berkelanjutan masih belum optimal. Meskipun kesadaran penduduk lokal tidak mencukupi, opini-opini telah terbentuk dengan sendirinya. Struktur ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di Desa Khinalig memiliki dampak negatif dan positif pada pengembangan ekowisata jangka panjang dan cara hidup tradisional masyarakat setempat. Modernisasi bertahap rumah kuno Desa Khinalig dan penghancuran desain arsitektur kunonya adalah salah satu dampak negatif paling signifikan pada struktur lingkungan. Akibatnya, dampak negatif ketiga struktur tersebut menimbulkan risiko bagi konsep ekowisata yaitu pembangunan berkelanjutan.