Pelabuhanratu terletak di bagian pesisir selatan provinsi Jawa Barat dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Berdasarkan Peta Tektonik Kepulauan Indonesia (PUSGEN, 2017) wilayah Pelabuhanratu berada pada segmen Megathrust Selat Sunda yang berpotensi menghasilkan gempa tektonik berkekuatan 8,7 Mw. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak dari potensi rendaman tsunami terhadap tutupan lahan yang ada di pesisir Kecamatan Pelabuhanratu yang kemudian dilakukan analisis dan pengolahan data yang lebih lanjut untuk mengetahui indeks dan tingkat kerentanan lingkungan terhadap tsunami di pesisir Kecamatan Pelabuhanratu. Untuk mencapai tujuan penelitian, terlebih dahulu harus mengetahui luas area tutupan lahan yang terdampak terendam tsunami. Persentase dari luas tutupan lahan yang terendam akan diberikan skor dan dilakukan pembobotan yang mengacu kepada (Windupranata, 2020. In Preparation) untuk menghasilkan nilai indeks dan tingkat kerentanan lingkungan di pesisir Kecamatan Pelabuhanratu. Parameter tutupan lahan yang digunakan pada saat skoring dan pembobotan adalah hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi, dan semak/belukar.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan luas area tutupan lahan yang terendam yaitu sebesar 652,29 ha atau sebesar 30% dari luas total tutupan lahan. Pemukiman dan sawah adalah tutupan lahan yang memiliki luas terdampak paling besar. Pada tingkat kecamatan nilai indeks kerentanan lingkungan didapatkan sebesar 1,1 dengan tingkat kerentanan lingkungan yang tergolong rendah.