digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak dan Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB

Kata Pengantar
PUBLIC karya

BAB I
Terbatas karya
» ITB

BAB II
Terbatas karya
» ITB

BAB III
Terbatas karya
» ITB

BAB IV
Terbatas karya
» ITB

BAB V
Terbatas karya
» ITB

Daftar Pustaka & Lampiran
Terbatas karya
» ITB

Akhir-akhir ini, integrasi pembangkit dengan sumber energi terbarukan ke sistem tenaga telah menjadi fokus utama dunia dalam mengurangi emisi karbon. Di Indonesia salah satunya, terdapat kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah dimana target penetrasi pembangkit energi baru terbarukan (ET) mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada 2050. Tetapi, karena sifatnya yang intermiten dan tidak dapat menyediakan inersia, penggunaan pembangkit ET menimbulkan berbagai tantangan ketika diintegrasikan dengan sistem, salah satunya adalah kestabilan frekuensi. Oleh sebab itu, diperlukan studi untuk dapat menentukan tingkat penetrasi maksimal pembangkit ET agar frekuensi sistem masih stabil. Paper ini mengusulkan pemodelan respon frekuensi yang ekstensif untuk menentukan tingkat penetrasi maksimal dari pembangkit ET. Pemodelan ekstensif dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB Simulink. Sistem tenaga Sumatera Utara dipilih dalam mengamati respon frekuensi sistem. Nilai konstanta inersia dan konstanta load-damping keseluruhan sistem diperoleh dari simulasi perangkat lunak sistem tenaga, DIgSILENT PowerFactory. Pada pemodelan yang diusulkan, terdapat model turbin-governor untuk tiga jenis pembangkit konvensional yang berbeda-beda: PLTU, PLTG, PLTGU. Terdapat dua parameter kestabilan frekuensi yang diamati: deviasi frekuensi dan rate of change of frequency. Paper ini juga menunjukkan kurva respon frekuensi untuk tingkat penetrasi pembangkit ET yang berbeda-beda: 10%, 20%, dan 30%. Analisis dan hasil menunjukkan bahwa tingkat penetrasi maksimum pembangkit ET pada sistem tenaga yang diimplementasikan adalah 27,5%.