digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2021 TS TK Meri Analis 23017020 1-Cover.pdf
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 1 Meri Analis
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 2 Meri Analis
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 3 Meri Analis
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 4 Meri Analis
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 5 Meri Analis
EMBARGO  2027-05-28 

Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah karbon secara intensif dari hasil pembakaran bahan bakar boiler dan konsumsi energi. Sehingga sektor ini memainkan peran penting untuk mencapai target komitmen Indonesia menuju arah pembangunan rendah karbon yang berketahanan iklim di masa depan. Dalam studi ini, evaluasi kuantitatif dilakukan untuk menganalisis efektivitas mitigasi emisi GRK terhadap potensi penghematan energi dan pengurangan emisi karbon menggunakan model energi bottom up AIM/End-use pada rentang tahun simulasi 2010-2050. Beberapa model energi telah diusulkan sebelumnya untuk menganalisis emisi karbon. Namun, analisis terpisah emisi terkait kegiatan penggunaan energi dari aspek ekonomi, efisiensi energi dan pemilihan teknologi rendah karbon belum dilakukan. Model energi dibangun di bawah skenario baseline dan beberapa opsi skenario mitigasi yang relevan, yaitu (i) memaksimalkan efisiensi energi, melalui substitusi bahan bakar rendah emisi dan (skenario CM1), (ii) pengurangan emisi karbon melalui penerapan teknologi rendah karbon (skenario CM2). Hasil yang diharapkan dari model energi AIM-Enduse industri pulp dan kertas Indonesia adalah untuk memberikan mitigasi paling optimal dari segi pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan biaya. Berdasarkan asumsi proyeksi produksi pulp dan kertas Indonesia sebesar 35 juta ton di tahun 2050. Pada ACC tools pada nilai pajak karbon optimum 100 USD/ton CO2e, dirumuskan roadmap teknologi terpilih dengan potensi reduksi emisi optimal sebesar 4,2 juta ton CO2e, pada skenario mitigasi CM2 dan penurunan biaya emisi sebesar 218,1 juta USD pada teknologi double refiner. Analisis efektivitas tiap langkah mitigasi pada model AIM/end-use menunjukan bahwa peningkatan pemanfaatan teknologi rendah karbon pada proses papermaking dapat menurunkan biaya emisi dengan pengelolaan kapasitas steam dan listrik. Sedangkan subtitusi bahan bakar rendah karbon hanya menurunkan emisi terkait pengunaan energi yang tidak terlalu besar (0,12 juta ton CO2e/ton pulp kertas). Sehingga, promosi kebijakan penghematan energi di industri pulp dan kertas, melalui pengembangan teknologi rendah karbon merupakan prioritas yang harus dipertimbangkan di masa depan.