digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Martin Adrian
PUBLIC Ratnasari

COVER Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Martin Adrian
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Polusi udara di perkotaan dapat memberikan dampak yang buruk terutama bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis penyakit pernapasan dapat disebabkan oleh polusi udara. Salah satu zat yang menyebabkan polusi udara yaitu particulate matter (PM). PM merupakan zat yang berukuran kecil dan tersuspensi di udara bebas. Pemantauan kualitas udara diperlukan untuk mengetahui konsentrasi dari PM di udara sekitar. Keterbatasan jumlah stasiun pemantauan udara di Indonesia tidak bisa menggambarkan kualitas udara di daerah yang luas dengan baik. Dalam studi ini akan dikembangkan sebuah sistem mobile monitoring dengan memanfaatkan low-cost sensor untuk mengukur konsentrasi PM2.5. Sensor HPMA digunakan untuk mengukur konsentrasi PM pada alat yang dibuat. Sensor diuji dengan decay test untuk mengetahui nilai koefisien variasi (CV) dari sensor. Sensor HPMA memiliki CV rata-rata sebesar 1,68% yang bernilai di bawah batas 10% yang dianjurkan EPA. Hasil pengukuran dari alat dapat dilihat secara langsung melalui sebuah situs. Pengukuran dilakukan di daerah perumahan yang berada dekat dengan jalan raya dan sebuah gerbang tol. Pengukuran dilakukan pada pagi dan sore terutama pada jam pergi atau pulang dari tempat bekerja. Berdasarkan hasil statistik, konsentrasi PM di jalan raya lebih tinggi dibandingkan di daerah perumahan. Area jalan raya yang terletak dengan gerbang tol memiliki konsentrasi PM2.5 lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Truk berbahan bakar diesel banyak melalui daerah gerbang tol sehingga dapat menjadi salah satu penyebab utama tingginya konsentrasi PM di sekitar jalan tol. Faktor meteorologi yang relatif tidak bervariasi selama pengukuran berpengaruh sedang pada konsentrasi PM yang diukur. Variasi dari lingkungan berkaitan dengan sumber polusi yang berada di daerah lingkungan tersebut. Sumber polusi di jalan raya khususnya kendaraan bermotor, sumber polusi di daerah perumahan salah satunya dari kedai makanan di sisi jalan. Variasi laju kendaraan mempengaruhi bacaan sensor PM disebabkan berubahnya aliran udara yang masuk ke dalam sensor. Resolusi data secara spasial yang tinggi didapatkan dengan kelajuan yang rendah. Kelajuan 20-30 km/jam dapat digunakan untuk mendapatkan resolusi data yang cukup baik dalam waktu yang lebih singkat. Hasil statistik dari pengukuran dimanfaatkan untuk melakukan sebuah simulasi untuk memperkirakan dosis paparan yang diterima masyarakat. Anak-anak cenderung lebih rentan terpapar dosis PM2.5 yang lebih tinggi. Data pengukuran yang dapat dilihat langsung dapat membantu masyarakat untuk mengenakan perlengkapan yang diperlukan misalnya masker untuk mengurangi resiko terpapar PM2.5.