Reaktor modular umur panjang sangat prospektif untuk daerah terpencil dengan level konsumsi
daya kecil menengah. Gas-cooled Fast Reactor (GFR) merupakan satu dari enam konsep reaktor
maju (advanced reactors) yang telah ditetapkan oleh forum internasional generasi IV. GFR
modular dipilih karena memiliki potensi penggunaan daur ulang seluruh aktinida dan siklus bahan
bakar tertutup serta menerapkan reaktor cepat, menggunakan gas helium sebagai pendingin utama,
temperatur operasional yang tinggi dan efek reaktivitas void yang rendah. Pengembangan desain
konsep GFR, termasuk analisis neutronik terhadap desain bentuk sel bahan bakar, perangkat bahan
bakar dan teras reaktor.
Pada penelitian ini kami melakukan investigasi tentang desain dan analisis neutronik reaktor cepat
modular berpendingin gas menggunakan paralelisasi metode Monte Carlo. Pemodelan GFR
disimulasikan pada skala penuh dan heterogen tiga dimensi (3D) dengan menggunakan data nuklir
Evaluated Nuclear Data File (ENDF/B-VII.b5). Penelitian ini menggunakan kode Monte Carlo
yaitu Monte Carlo N-Particle (MCNP6) dan OpenMC versi 0.12.0. Kode komputasi paralel yang
diterapkan adalah shared-memory parallelism (OpenMP) dan distributed-memory parallelism
(OpenMPI). Studi desain GFR modular dilakukan dengan menggunakan uranium alam sebagai
input siklus bahan bakar. Selanjutnya, juga dilakukan penelitian tentang teras CANDLE-GFR
umur panjang dengan menggunakan bahan bakar nuklir bekas reaktor nuklir bertekanan (Spent
Nuclear Fuel Pressurized Water Reactor, SNF PWR) sebagai wilayah bahan bakar booster.
Tahap awal penelitian dilakukan perbandingan kode MCNP dan OpenMC dengan hasil kesesuaian
yang baik dalam perhitungan kekritisan GFR dengan perbedaan nilai kinf sebesar maksimum
1,0782% pada bahan bakar (U-Pu)N. Selanjutnya, kami melakukan perhitungan paralelisasi
MCNP6 pada desain teras GFR, yang menghasilkan waktu perhitungan yang lebih cepat ketika
menggunakan lebih banyak threads. Bahan bakar (U-Pu)C dan (U-Pu)N merupakan kandidat
unggulan yang memberikan keff lebih dari 1,2 pada fisil yang mengandung 20% Pu. Kemudian,
dilakukan penelitian tentang pemilihan beberapa material reflektor seperti nikel murni, magnesium
murni, timah murni, Ba2Pb, PbO, BeO, SiC, dan Zr3Si2 untuk mengenali refleksibilitas kandidat
material reflektor. Kandidat reflektor telah diidentifikasi berdasarkan parameter fisika nuklir,
meliputi distribusi fluks dan laju reaksi fisi, umur teras, faktor multiplikasi efektif, distribusi fraksi
daya, kebocoran neutron, evolusi massa fisil dan nuklida fertil, ketebalan reflektor, dan distribusi
energi neutron. Material BeO dapat dianggap sebagai kandidat reflektor terbaik untuk GFR
modular berdasarkan kemampuan pemantulan dan kontribusi fraksi daya. Lalu, dilakukan
penelitian tentang desain teras GFR dengan mengoptimalkan rasio tinggi-diameter (H/D) dan
konfigurasi teras-selimut, yang menerapkan fitur Functional Expansion Tally (FET) dengan
mengevaluasi tipe teras pancake, balance, dan tall berdasarkan rasio H/D dan desain geometri
pada aksial heterogen, homogen, dan radial heterogen. Pada penelitian ini, diterapkan fitur
polinomial Legendre untuk perhitungan aksial, sedangkan polinomial Zernike untuk perhitungan
radial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi selimut-teras yang homogen dan radial
heterogen pada teras pancake dan balance memberikan kurva distribusi fluks yang lebih stabil
daripada konfigurasi aksial heterogen dan tipe teras tall. Terakhir, dilakukan penelitian tentang
teras CANDLE-GFR umur panjang dengan menggunakan kode OpenMC. Parameter fisika yang
dikarakterisasi meliputi faktor multiplikasi efektif, distribusi fluks, distribusi laju reaksi fisi, dan
distribusi fraksi daya. Hasilnya menginformasikan bahwa CANDLE-GFR yang menggunakan
bahan bakar nuklir bekas PWR akan mencapai teras setimbang dengan distribusi fluks neutron dan
laju fisi konstan, dengan pergerakan sebanding dengan daya. Kurva fraksi daya bergeser dan
kemudian konstan dalam arah aksial hingga akhir siklus.