Pasar derivatif merupakan industri yang berkembang pesat seiring pertumbuhan perekonomian global, termasuk di dalamnya opsi. Selain opsi vanila, opsi eksotik lookback semakin menarik minat para pelaku pasar karena kemampuannya dalm melakukan lindung nilai terhadap pergerakan ekstrem harga aset, seperti pergerakan mata uang kripto. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan penentuan harga opsi lookback untuk mata uang kripto menggunakan metode Monte Carlo berdasarkan tiga model: Black-Scholes sebagai model benchmark, Normal Inverse Gaussian (NIG), dan Fractional Brownian Motion (FBM). Model NIG dan FBM dipilih karena dapat menangkap karakteristik lonjakan drastis dalam fluktuasi harga mata uang kripto. Metode Monte Carlo antitesis juga digunakan untuk mereduksi variansi dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan presisi estimasi harga. Pendekatan yang dilakukan pada Tugas Akhir ini melibatkan indeks CCi30 sebagai aset dasar untuk mengurangi volatilitas dan menggunakan tiga metode pemantauan harga, salah satunya metode window average yang menggunakan rata-rata harga aset dalam jendela waktu tertentu selama jangka waktu berlakunya opsi untuk menentukan harga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa secara umum, model Black-Scholes menghasilkan harga opsi lookback tertinggi, diikuti oleh model NIG dan FBM secara berurutan. Kemampuan model NIG dalam menangkap kurtosis dan skewness dengan lebih baik, serta estimasi volatilitas yang lebih rendah pada model FBM, menyebabkan hal tersebut terjadi. Selain itu, harga yang diperoleh melalui metode rata-rata harmonik selalu lebih rendah dibandingkan rata-rata aritmetik dan geometrik.