PT Semen Padang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen dan merupakan perusahaan semen tertua di Indonesia. Berdasarkan data kecelakaan tersebut 65% total kecelakaan kerja diakibatkan oleh faktor manusia (human error) dan sering terjadi di Direktorat Operasi (Departemen Tambang dan Produksi). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan human reliability pada Departemen Tambang dan Produksi dengan menggunakan metode HEART sebagai alat bantu evaluasi kecelakaan kerja di PT Semen Padang. Evaluasi kecelakaan kerja dilakukan dengan tahapan penelitian yaitu mengklasifikasikan jenis tugas atau pekerjaan ke dalam bentuk Generic Tugas Type (GTTs) dan menentukan nilai Nominal Human Unreliability, mengidentifikasi kondisi yang menimbulkan kesalahan atau Error Producing Condition (EPCs), menetapkan asumsi proporsi kesalahan (Assessed Proportion of Effect atau APOA), menghitung Assessed Effect yang diperoleh dari perkalian antara total effect, dan proporsi kesalahan masing-masing EPC, dan menghitung HEP (Human Error Probability).
Temuan utama pada penelitian ini adalah dari 4 proses pekerjaan di Departemen Tambang terdapat 3 proses yang memiliki risiko probabilitas human error tinggi yaitu pada proses drilling tugas 3.4 melakukan pengeboran pada kedalaman tertentu, blasting tugas 3.2 membuat rangkaian di setiap lubang ledak, dan crushing 3.1 mengatur kecepatan dari crusher. Pada Departemen Produksi semua proses memiliki memiliki risiko probabilitas human error tinggi. Proses raw milling terdapat satu tugas yaitu 4.2 pengecilan ukuran bahan baku (grinding). Proses kiln coal mill terdapat 4 tugas yaitu 3.2 melakukan uji coba dan penyesuaian, 4.1 menuangkan campuran bahan baku ke kiln (homogenisasi), 4.2 melakukan proses pemanasan awal, dan tugas 5.4 memindahkan material ke tahap selanjutnya. Proses cement mill terdapat 2 tugas yaitu 3.3 memisahkan material dengan logam (impurities) menggunakan metal detector dan 4.3 menembakkan hasil (partikel halus) menuju cement silo dengan purging air.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada Departemen Tambang terdapat 4 proses yaitu drilling, blasting, crushing, dan conveying yang terdiri dari 91 tugas. Dari 4 proses yang terdapat di Departemen Tambang, 3 dari proses tersebut memiliki risiko probabilitas human error tinggi dan 5% tugas yang tergolong kritis dengan nilai HEP rata-rata 0,57. Pada Departemen Produksi terdapat 3 proses yaitu raw milling, kiln coal mill, dan cement mill total yang terdiri dari 39 tugas. Semua proses yang terdapat di Departemen Produksi memiliki risiko probabilitas human error tinggi dan 8% tergolong kritis dengan nilai HEP rata-rata 1,52. Implikasi penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pertimbangan untuk dilakukannya perbaikan sistem kerja berupa meningkatkan SOP, memberikan pelatihan kepada pekerja, dan juga dapat meningkatkan pengawasan kerja.