digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB 1 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Garyl Geraldine
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PT National Assemblers merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif yang beraktivitas dalam proses perakitan sepeda motor merek TVS. Perakitan dilakukan secara manual oleh pekerja sehingga terdapat risiko kecelakaan kerja. Selain itu, diidentifikasi bahaya keselamatan yang meliputi penggunaan forklift, hoist, two post lift, tepi tajam, benda bergerak, dan permukaan licin, bahaya fisik yang meliputi temperatur ekstrem, tekanan, dan kebisingan, bahaya biologi yang meliputi bakteri, bahaya kimia yang meliputi air sabun, cat, bensin, dan oli, serta bahaya ergonomi seperti pengangkatan beban, dorongan dipaksakan, postur tubuh yang tidak aman, dan vibrasi. Oleh sebab itu, pihak manajemen memerlukan suatu langkah perbaikan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan potensi bahaya K3 di divisi produksi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya, risiko dan pengendalian risiko pada proses produksi TVS sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Job Hazard Analysis. Metode ini terdiri dari identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah diidentifikasi 44 risiko dengan 7 risiko diklasifikasikan sebagai prioritas pertama, 27 sebagai prioritas kedua, dan 10 terkendali. Risiko untuk prioritas pertama disebabkan oleh bahaya dari kegiatan pengecatan, pengisian bensin, pengisian dan pengurasan oli, serta pengoperasian forklift. Pengendalian risiko yang dapat diterapkan untuk pengecatan adalah penggunaan APD dan rotasi antar pekerja. Pengendalian risiko untuk bensin dan oli dapat dilakukan dengan penggunaan alat pneumatic oil extractor. Pengendalian untuk forklift dapat dilakukan dengan pemasangan guard rail pada sisi tanjakan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi berupa kerangka kerja manajemen risiko K3 yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk divisi/area kerja lainnya.