2021 TS TK Indah Retno Wulandary 23018032I bab 1.pdf]
EMBARGO  2027-06-03 
EMBARGO  2027-06-03 
2021 TS TK Indah Retno Wulandari 23018032I bab 2.pdf]
EMBARGO  2027-06-03 
EMBARGO  2027-06-03 
2021 TS TK Indah Retno Wulandari 23018032I bab 4.pdf]
EMBARGO  2027-06-03 
EMBARGO  2027-06-03 
2021 TS TK Indah Retno Wulandari 23018032I bab 5.pdf]
EMBARGO  2027-06-03 
EMBARGO  2027-06-03 
2021 TS TK Indah Retno Wulandari 23018032I bab 3.pdf]
EMBARGO  2027-06-03 
EMBARGO  2027-06-03 
Penggunaan bahan bakar berbasis minyak yang tidak terkendali untuk keperluan
transportasi, rumah tangga, dan industri adalah penyebab utama menipisnya minyak
dan gas bumi di Indonesia. Selain itu, besarnya jumlah impor LPG yang lebih dari
50% produksi domestik LPG di Indonesia, mendorong pemerintah untuk
memperoleh energi alternatif. Salah satu inovasi pemerintah yaitu memproduksi
dimetil eter (DME) dari gas sintetis yang diperoleh melalui proses gasifikasi
batubara. Pada penelitian ini, DME akan diperoleh langsung dari gas sintetis dengan
menggunakan katalis bifungsional CuO-ZnO-Al2O3 (CZA) dan CuO-ZnO-MgOAl2O3
(CZMA5).
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan penyediaan katalis bifungsional
CZA dan modifikasinya dengan metode ko-presipitasi. Tahapan penelitian meliputi
pembuatan katalis, aktivasi katalis, dan uji aktivitas katalis. Variasi utama
percobaan adalah pembuatan katalis bifungsional tanpa MgO dan dengan
penambahan 5%-berat MgO. Proses pembuatan katalis menghasilkan katalis
mentah. Selanjutnya katalis mentah tersebut diaktivasi terlebih dahulu dengan
menggunakan gas reduktor yaitu campuran 5% H2, 95% N2 dan menghasilkan
katalis bifungsional Cu-ZnO-Al2O3 dan Cu-ZnO-MgO-Al2O3. Setelah proses
aktivasi katalis, katalis diuji aktivitasnya dengan melakukan proses sintesis
langsung DME dari gas sintetis yang terdiri dari 65% H2, 28% CO, 7% N2. Proses
aktivasi katalis dan uji aktivitas katalis ini dilakukan di dalam reaktor tubular fixed
bed yang memiliki diameter sebesar 2,4 cm dan tinggi 43,4 cm. Sintesis langsung
DME dilakukan pada variasi temperatur 260–280?, serta tekanan 10–20 bar. Gas
hasil proses sintesis langsung DME dianalisis menggunakan alat kromatografi gas.
Pada studi ini aktivitas katalis bifungsional CZA masih lebih baik dibandingkan
dengan CZMA5. Konversi CO dan H2 tertinggi didapatkan sebesar 91,01% dan
82,90% pada 280?, 15 bar dengan menggunakan katalis bifungsional CZA.
Perolehan DME yang diperoleh juga masih rendah, yaitu sebesar 0,12% dengan
menggunakan katalis bifungsional CZA pada 260?, 15 bar.
Kata kunci: sintesis langsung DME, gas sintetis, katalis bifungsional, kopresipitasi.