digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS TK Edi Susanto -Cover
PUBLIC Open In Flip Book Ridha Pratama Rusli

2021 TS TK Edi Susanto - Bab1
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Edi Susanto - Bab2
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Edi Susanto - Bab3
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Edi Susanto - Bab4
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Edi Susanto - Bab5
EMBARGO  2027-06-03 

Pemerintah Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017 berencana menggunakan dimetil eter (DME) sebagai energi alternatif untuk Liquid Petroleum Gas (LPG), sebagai akibat dari peningkatan impor LPG yang berkelanjutan. DME merupakan sumber energi alternatif ramah lingkungan yang rendah emisi CO, NOX, SOX, dan polutan berbahaya lainnya. DME jika dibakar akan menghasilkan api biru, karakteristik api biru tersebut sangat sesuai dengan api LPG. DME sendiri dapat diproduksi dari batubara maupun biomassa, sehingga sesuai dengan target bauran energi yang tercangkup dalam RUEN 2017 dan Kebijakan Energi Nasional (KEN). Pada penelitian ini, sintesis DME dilakukan dengan cara dehidrasi metanol dengan menggunakan katalis ?-Al2O3 ITB dan katalis ?-Al2O3 ITB yang telah dimodifikasi dengan CuO. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja katalis ?-Al2O3 ITB dan katalis yang telah diimpregnasi dengan CuO terhadap pembentukan DME. Reaktor tubular fixed bed (diameter 15 mm dan panjang 210 mm) digunakan dalam proses dehidrasi metanol menjadi DME. Tahapan pada penelitian ini terdiri atas uji aktivitas katalis dan analisis hasil. Proses dehidrasi metanol diawali dengan purging reaktor dengan mengalirkan gas N2 hingga temperatur 280? selama 1 jam. Selanjutnya, proses dehidrasi metanol dilakukan pada tekanan 1 bar dengan GHSV 1.100-2.200/jam. Laju alir metanol 1,9-4 mL/jam dengan konsentrasi metanol 99% (preparasi dengan mol sieve), laju alir gas N2 10-30 mL/menit dan konsentrasi CuO yang diimpregnasi yaitu 3%-berat. Gas hasil dianalisis dengan kromatografi gas dan cairan dianalisis dengan refraktometer. Dengan menggunakan katalis ?-Al2O3 ITB, konversi metanol tertinggi 89,58% pada temperatur 260? dan GHSV 2.142/jam. Perolehan dan selektivitas DME tertinggi 6,55% dan 16,63% pada temperatur 280? dan GHSV 1.100/jam. Sedangkan dengan menggunakan katalis CuO/?-Al2O3, konversi metanol tertinggi 85,54% pada temperatur 300? dan GHSV 1.200/jam. Perolehan dan selektivitas DME tertinggi 1,38% dan 3,70% pada temperatur 280? dan GHSV 1.200/jam.