Bab 1 Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Bab 2 Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Bab 3 Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Bab 4 Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Bab 5 Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Pustaka Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Lampiran Gendewa Utomo
EMBARGO  2027-06-04 
EMBARGO  2027-06-04 
Penggunaan gas produser hasil proses gasifikasi pelet kayu digunakan sebagai bahan bakar diesel genset dual fuel. Komposisi gas produser dalam basis kering terdiri dari 12,46%H2, 15,46%CO, 18,12%CO2, 1,52%CH4, 52,21%N2. Komposisi gas produser hasil percobaan ini menunjukkan komposisi CH4 lebih dari 1% yang mengindikasikan terjadinya proses pirolisis. Hal ini didukung dengan hasil analisis ultimat arang hasil percobaan gasifikasi yang menunjukkan nilai fixed carbon yang meningkat. Komposisi volatile matter arang sisa gasifikasi masih tertinggal didalam arang. Terbuangnya panas dan kurangnya pasokan udara diduga menjadi penyebab proses gasifikasi yang mengarah ke proses pirolisis. Gas produser hasil proses gasifikasi memiliki nilai kalor 3.680 kJ/Nm3. Laju alir gas produser untuk subtitusi diesel genset dual fuel pada penelitian ini divariasikan dari 0,295 Nm3/menit hingga 0,835 Nm3/menit. Hasil percobaan menunjukkan specific fuel consumption (SFC) bahan bakar minyak solar menurun dengan adanya subtitusi gas produser dari 0,232 L/kWh pada mode single fuel menjadi 0,024 L/kWh pada mode dual fuel dengan pembebanan 13,5 kW. Gas produser terbukti dapat mensubtitusi bahan bakar minyak solar hingga 89,84%. Kebutuhan energi spesifik untuk memproduksi listrik per kWh meningkat pada kondisi dual fuel. Sedangkan efisiensi termal diesel genset menurun ketika gas produser disubtitusikan ke motor diesel. Efisiensi termal diesel genset pada mode single fuel mencapai 42,38% dan pada mode dual fuel menurun menjadi 22,95% dengan memperhitungkan laju return.