Saat ini Aircraft Services sedang menghadapi masalah yang berasal dari
Departemen Logistik dan Pengadaan. Sejumlah material, suku cadang, dan
komponen yang berlebih, disimpan di gudang dalam waktu yang cukup lama dan
menunggu untuk digunakan sebagai Order Processing (OP) atau Sales Order (SO).
Hal ini terjadi sebagai akibat proses pemilihan vendor yang lebih mengutamakan
faktor “Cost” daripada “Quality” dan “Delivery” karena tidak adanya sistem atau
alat bantu statistik yang dapat digunakan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Selalu ada kemungkinan bahwa Aircraft Services bisa mendapatkan
harga termurah dari beberapa vendor namun hal ini tentunya diiringi dengan
persyaratan Minimum Order Quantity (MOQ) yang dikeluarkan oleh vendor.
Kondisi ini dapat menyebabkan Departemen Logistik mengalami kelebihan stok,
mengingat pembelian dengan harga murah biasanya disertai dengan sejumlah
material, suku cadang, atau komponen yang tidak diperlukan yang harus disimpan
di gudang. Pada tahun 2013 dan 2014, Departemen Pengadaan Aircraft Services
telah mengeluarkan Purchase Order (PO) kepada beberapa vendor untuk memesan
240 kaleng oli transmisi (Part Number: ROYCO555) untuk 17 unit helikopter
NBell-412 untuk TNI-AD yang harus dirakit dan dikirim di tahun 2014 - 2015.
Akibat adanya salah perhitungan, terdapat 238 kaleng oli transmisi yang tidak
digunakan dan telah habis masa berlakunya pada tahun 2019. Saat itu, Aircraft
Services mengalami kerugian sekitar Rp 46,5 juta. Pada tahun 2019, Departemen
Pengadaan kembali mengeluarkan PO kepada sebuah vendor untuk memesan 168
kaleng ROYCO555 untuk mendukung proses perakitan 9 unit Bell-412 EPI untuk
TNI-AD yang harus dikirim di tahun 2020 - 2021. Berdasarkan pengalaman di masa
lalu, Departemen Pengadaan harus melibatkan setiap faktor (Quality, Cost, dan
Delivery) untuk dibandingkan dengan menggunakan metode Multi-Criteria
Decision Making (MCDM) sebelum memutuskan untuk mengeluarkan PO ke
vendor terpilih. Berdasarkan hal tersebut, Departemen Pengadaan harus memiliki
suatu sistem atau alat bantu statistik yang dapat digunakan untuk membantu proses
pemilihan vendor secara otomatis berdasarkan kebutuhan atau spesifikasi tertentu.