digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Dias Muhammad Akbar
PUBLIC Yoninur Almira

Pandemi virus Coronavirus Disease-19 (COVID-19) membuat perubahan perilaku pada masyarakat tidak terkecuali aspek transportasi. Penyebaran virus yang menular dengan cepat dari jarak yang dekat membuat masyarakat mulai menggunakan sepeda sebagai moda transportasi alternatif yang relatif lebih aman dibandingkan dengan transportasi umum yang berdesakan. Kebutuhan pesepeda yang meningkat membuat pemangku kebijakan perlu mengakomodasi kebutuhan yang melonjak dengan menyediakan fasilitas pendukung sepeda yang aman dan nyaman. Aspek keamanan dari kebijakan terkait perencanaan moda bersepeda yang ada di Indonesia menjadi perhatian khusus dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020 yang mengatur tentang keselamatan pesepeda. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah perlu diteliti lebih lanjut bagaimana kebijakan dan peraturan terkait perencanaan moda bersepeda untuk meningkatkan keselamatan pesepeda dari peraturan dan kebijakan yang sudah ada di Indonesia dengan melihat standar perencanaan jalur sepeda dengan studi preseden wilayah lain ataupun kajian terkait aspek keselamatan sehingga menghasilkan kriteria dan indikator terkait perencanaan moda bersepeda untuk meningkatkan keselamatan bersepeda. Penelitian ini melakukan observasi untuk melihat kesesuaian kondisi eksisting terhadap kriteria dan indikator keselamatan bersepeda di Kota Bandung. Penelitian ini juga menggunakan data hasil kuesioner yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk melihat persepsi dan perilaku pesepeda di Kota Bandung serta kajian lain terkait persepsi dan perilaku pesepeda dalam meningkatkan aspek keselamatan. Melalui observasi, hasil kesesuaian kondisi eksisting dengan kriteria dan indikator terdapat indikator yang masih mempunyai nilai cukup dan buruk serta tidak meratanya kualitas dari kriteria dan indikator keselamatan bersepeda di Kota Bandung. Selanjutnya, dilakukan triangulasi dengan hasil kuesioner terkait persepsi dan perilaku pengguna sepeda yang ada di Kota Bandung maupun kajian secara umum. Hasil dari triangulasi ini adalah beberapa kriteria dan indikator keselamatan bersepeda mempunyai pengaruh penting terhadap keselamatan pesepeda. Kesenjangan yang terjadi antara kondisi eksisting dan kondisi yang diharapkan dari standar perencanaan jalur sepeda dan kajian mengenai persepsi keselamatan pesepeda dijadikan rekomendasi untuk mengevaluasi kebijakan terkait keselamatan pesepeda di Indonesia ataupun masukan kepada pemerintah daerah Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kesenjangan antara kriteria dan indikator berdasarkan studi preseden empiris yang belum diatur dalam kebijakan terkait perencanaan moda bersepeda di Indonesia, kesenjangan antara kondisi eksisting kriteria dan indikator keselamatan bersepeda dan kriteria indikator sesuai standar perencanaan moda bersepeda di mana belum meratanya kualitas moda bersepeda di Kota Bandung, serta kesenjangan antara kriteria dan indikator sesuai dengan standar perencanaan moda bersepeda dengan kajian mengenai persepsi dan perilaku pengguna sepeda dalam meningkatkan keselamatan pesepeda di mana terdapat kriteria dan indikator yang dianggap berpengaruh terhadap keselamatan pesepeda.