Sebagai usaha untuk menurunkan emisi karbon, pemerintah Indonesia
berkomitmen pada elektrifikasi sepeda motor listrik sebagai jenis kendaraan
dominan transportasi sejak tahun 2019. Namun sampai pertengahan tahun 2024,
penjualan sepeda motor listrik hanya mencapai 1,3% penjualan sepeda motor
nasional. Ditambah dengan realisasi subsidi harga sepeda motor listrik hanya
mencapai 5,77% target, pemerintah dan produsen perlu mempercepat penetrasi
sepeda motor listrik. Pemahaman terhadap intensi konsumen untuk membeli sepeda
motor listrik menjadi sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
mendorong pembelian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan model intensi membeli sepeda motor listrik konsumen di pulau
Jawa sebagai pulau dengan kepemilikan sepeda motor terbesar di Indonesia.
Model yang dikembangkan merupakan perluasan model dasar Theory of Planned
Behavior (TPB) dan mengkaji pengaruh sembilan variabel yang meliputi pengaruh
sosial, kepedulian lingkungan, persepsi manfaat ekonomi, infrastruktur, sikap
konsumen terhadap pembelian sepeda motor listrik, persepsi kontrol perilaku,
kinerja kendaraan listrik, kebijakan insentif moneter, dan persepsi pasar terhadap
intensi membeli sepeda motor listrik konsumen. 39 indikator digunakan untuk
mengukur variabel yang dikaji dalam model penelitian. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner daring dan berisi 368 respons valid. Analisis data
menggunakan metode PLS-SEM dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3.
Berdasarkan analisis data, pengaruh sosial dan persepsi manfaat ekonomi menjadi
faktor terkuat yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap pembelian kendaraan
listrik serta pengaruh sosial dan sikap konsumen menjadi faktor terkuat yang
mempengaruhi intensi membeli konsumen. Hasil penelitian juga menemukan
kebijakan insentif moneter dan persepsi pasar signifikan memengaruhi intensi
membeli konsumen. Infrastruktur ditemukan tidak memengaruhi sikap konsumen
dan intensi membeli konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini, produsen perlu
menyesuaikan strategi pemasarannya dengan berfokus pada penyampaian pesan
kepada konsumen yang menekankan manfaat finansial dan insentif yang akan
didapat serta menggunakan publik figur seperti influencer otomotif dan ulasan dari
ii
pemilik kendaraan langsung sebagai media pemasaran. Pemerintah juga perlu
meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas insentif moneter sehingga dapat
digunakan oleh banyak konsumen. Terakhir, produsen perlu meningkatkan jumlah
showroom dan dealer, kualitas pelayanan penjualan, dan pengiriman sepeda motor
listrik serta pemerintah perlu mendukung produsen melalui regulasi dan insentif
untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pasar sepeda motor listrik.