digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Andry.pdf)u
PUBLIC Asep Kusmana

Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melanjutkan komitmennya dengan meluncurkan program nasional akses air minum aman 15%, akses air minum layak 100% dengan akses perpipaan 30% dan akses non perpipaan 70% (RPJMN 2020-2024). Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah menjadi salah satu program andalan nasional untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dengan pendekatan berbasis masyarakat. Kondisi Program PAMSIMAS memiliki tantangan tersendiri dalam menjamin keberlanjutannya dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan pengelolaan program di tingkat masyarakat. Program Pamsimas di Kabupaten Batu Bara telah dilaksanakan di 25 kelurahan/desa di 6 kecamatan dengan hasil yang berbeda. Analisa SWOT menunjukkan bahwa strategi S-O atau strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus mendapatkan peluang yang ada menjadi strategi yang terpilih berdasarkan pengolahan data dengan nilai sumbu X (1.153) dan Sumbu Y (1.349). Berdasarkan analisis metode AHP dimana kriteria finansial merupakan kriteria yang memiliki nilai prioritas tertinggi dalam penentuan strategi keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur air minum dengan bobot 0,272. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria finansial menjadi prioritas tertinggi sebagai faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur air minum berbasis masyarakat Program PAMSIMAS di Kabupaten Batu Bara.