Panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang saat ini banyak
dikembangkan. Indonesia memiliki 127 gunung api karena dekat dengan jalur
subduksi lempeng sehingga memiliki potensi panas bumi yang cukup tinggi.
Kebutuhan untuk mengetahui lokasi kedalaman setiap komponen sistem panas
bumi seperti sumber panas (source rock) dan reservoir sangat penting untuk dapat
lebih memahami sebuah lapangan panas bumi dan bagaimana pengetahuan tersebut
dapat digunakan untuk prospek di masa depan. Dalam penelitian ini, fenomena
gelombang permukaan dari aktivitas gempa regional digunakan untuk dapat
menganalisa kurva dispersi yang bertujuan untuk mendapatkan struktur kecepatan
1-D bawah permukaan melalui proses inversi dari kurva dispersi tersebut. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data katalog gempa regional yang
memiliki ts-tp > 3 detik di Lapangan Panas Bumi Patuha pada periode bulan
Januari-Maret 2018. Data gempa yang digunakan direkam dengan menggunakan 9
seismometer tipe borehole yang tersebar di sekitar wilayah penelitian. Penentuan
titik-titik kurva dispersi dilakukan dengan menggunakan software Sval dengan
memanfaatkan informasi informasi yang terkandung dari analisa frekuensi-waktu
menggunakan teknik multiple-filtering. Perangkat lunak Sval mencari titik kurva
dispersi dengan menghitung spektogram dari data rekaman sinyal gelombang.
Kriteria kontinuitas kurva dispersi diterapkan pada program untuk pemilihan titik
kurva dispersi yang lebih baik. Struktur kecepatan 1-D bawah permukaan diperoleh
dari implementasi inversi kurva dispersi berdasarkan metode isometrik, yaitu
metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah non linier lemah agar
mendapatkan hasil yang lebih optimal. Berdasarkan hasil inversi yang diperoleh di
beberapa titik seismometer, pada elevasi 1,5 km nilai Vp dan Vs yang cenderung
naik dapat berasosiasi dengan keberadaan batuan tudung, nilai Vp dan Vs yang
turun pada elevasi 0,5 km dapat berasosiasi dengan keberadaan reservoir, dan nilai
Vp dan Vs yang tinggi di elevasi -0,5 km dapat berasosiasi dengan keberadaan heat
source.