digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peternakan merupakan salah satu sub-sektor pertanian yang berperan penting dalam pembangunan negara Indonesia. Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki peran protein hewani dengan produk utama daging dan susu. Produksi susu di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 909.533 ton dan masih terbilang rendah dibanding negara lain. Produksi susu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas genetik, reproduksi, umur, kesehatan, lingkungan, dan pakan. Selama wabah COVID-19 berlangsung, kebijakan pemerintah berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta penutupan sementara pabrik membuat peternak kesulitan mendapatkan pakan hijauan dan konsentrat yang dapat mempengaruhi produktivitas susu. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak wabah COVID-19 pada usaha peternakan sapi perah ras Friesian Holstein kavling 42 dan 43 Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini dilakukan analisis produktivitas susu terhadap tenaga kerja dan modal menggunakan Craig-Haris Productivity Model, perhitungan laba usaha, dan analisis Revenue Cost Ratio (R/C) untuk melihat apakah wabah COVID-19 mempengaruhi produktivitas susu dan kegaitan usaha peternakan sapi perah. Selain itu dianalisis pula faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, volume susu mengalami penurunan selama wabah COVID-19 berlangsung, meskipun rataan kandungan protein stabil dan rataan kandungan lemak mengalami kenaikan per bulan. Peningkatan kadar lemak berpengaruh terhadap kenaikan harga susu, namun penurunan produksi susu berpengaruh terhadap penurunan rata-rata pendapatan peternak per bulan. Berdasarkan uji statistik, produksi rata-rata susu per bulan berkorelasi signifikan terhadap faktor cuaca yakni suhu dan kelembaban udara pada selang kepercayaan ?=95%. Kelembabah dan suhu udara yang tinggi cenderung berakibat terhadap penurunan produksi susu rata-rata per bulan selama pengamatan. Selain itu, berdasarkan studi literatur jumlah dan kualitas pakan hijauan serta konsentrat yang diberikan serta reproduksi sapi perah juga dapat mempengaruhi produksi susu sapi. Pada masa wabah Covid 19 suplai pakan hijauan mengalami gangguan yang diduga kuat berpengaruh terhadap penurunan produksi susu. Nilai produktivitas susu terhadap tenaga kerja sebelum dan pada masa pandemi adalah 2920 dan 2755 liter/orang/bulan. Produktivitas susu terhadap modal sebelum dan pada masa pandemi adalah 0,24 mL/Rp dan 0,23 mL/Rp. Berdasarkan analisis Revenue-Cost Ratio sebelum dan pada masa pandemi, usaha peternakan sapi perah pada peternak Kav 42 dan 43 tidak mengalami kerugian. Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan kebijakan pemenerintah berupa pembatasan sosial berskala besar pada masa pandemi tidak berpengaruh terhadap kegiatan usaha peternakan sapi perah pada skala kecil. Namun demikian perlu kajian pada peternak lain untuk dapat mengetahui dampak dalam skala yang lebih luas.