digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathin Yasyifaini
PUBLIC Alice Diniarti

Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 7.162.685 ton. Sebanyak 14.521.530 kg dari total produksi tersebut diekspor ke mancanegara. Salah satu tantangan terbesar dalam proses ekspor buah pisang adalah karakteristik buah yang mudah rusak selama proses transportasi dan penyimpanan akibat infeksi mikroba. Saat ini, telah banyak metode yang diaplikasikan untuk memperpanjang umur simpan buah pisang diantaranya iradiasi. Metode iradiasi dinilai efektif karena dapat menginaktivasi patogen yang berada di dalam sampel. Iradiasi memiliki prinsip meradiolisis air sebagai komponen terbesar pada bioproduk agar menghasilkan radikal bebas yang menyerang komponen molekular mikroorganisme. Penggunaan iradiasi sinar gamma Co-60 dengan dosis 1 – 3 kGy dapat mengurangi cemaran mikroba pembusuk pada sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh iradiasi terhadap pertumbuhan mikroba dan pematangan buah pisang serta menentukan dosis iradiasi sinar gamma paling efektif untuk memperpanjang umur simpan buah pisang. Proses penelitian ini dilakukan dengan cara meradiasi buah pisang yang dibungkus secara vakum dengan plastik polietilen menggunakan sinar gamma Co-60 berdosis 0, 0,75, dan 2 kGy. Pisang tersebut disimpan pada suhu 18-20 oC selama 28 hari dan diamati perubahan pada parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi setiap 7 hari sekali. Buah pisang iradiasi 0,75 kGy mengalami susut bobot paling rendah namun memiliki total padatan terlarut yang paling tinggi dan kualitas sensori (warna, aroma, dan kenampakan) yang paling tidak disukai diantara semua perlakuan. Buah pisang iradiasi dosis 2 kGy memiliki kekerasan yang paling rendah dan warna yang menunjukkan tingkat kematangan paling tinggi namun mampu menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk ditinjau dari jumlah total bakteri, fungi, dan coliform yang lebih rendah dibanding dua perlakuan lainnya.