ABSTRAK Huzaifah Nadzif Takalamingan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Degradasi pati merupakan proses metabolisme dalam pematangan buah yang sangat
memengaruhi kualitas buah pisang (Musa acuminata) diakibatkan oleh pengaruh
proses tersebut terhadap tekstur dan rasa buah. Penelitian mengenai degradasi pati pada
buah pisang telah banyak dilakukan, namun hingga saat ini belum ada yang melakukan
studi dengan pendekatan metatranskriptomik. Dengan pendekatan ini, kita dapat
mengidentifikasi mikroorganisme yang aktif serta ekspresi enzim terkait degradasi pati
dalam mikrobioma buah pisang. Hal ini dapat membantu dalam memahami proses
pematangan buah, terutama proses degradasi pati. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi mikroorganisme yang terlibat dalam degradasi pati serta mengamati
ekspresi enzim terkait degradasi pati dalam mikrobioma buah pisang. Penelitian ini
dilakukan menggunakan pendekatan metatranskriptomik. Data metatranskriptomik
didapatkan dari 2 kelompok perlakuan berbeda, sampel pisang yang disalut dan tidak
disalut kitosan, pada 2 waktu pengamatan, yaitu hari ke-1 dan ke-7 setelah pemberian
perlakuan, sehingga total terdapat 4 jenis sampel. Data metatranskriptomik diolah
dengan berlandaskan pada alur kerja SAMSA2. Alur kerja ini secara garis besar terbagi
menjadi 3 proses utama, yaitu preprocessing, anotasi, dan analisis diferensial.
Preprocessing merupakan proses penyaringan data, dilakukan eliminasi terhadap data
reads (sekuen) yang berkualitas rendah, adapter, dan sekuen rRNA, sehingga
didapatkan hasil akhir berupa sekuen mRNA saja. Selanjutnya, pada tahapan anotasi,
sekuen mRNA dianotasi terhadap database RefSeq NCBI dan SEEDS Subsystem.
Hasil anotasi kemudian dianalisis menggunakan tools DESeq2. Hasil analisis
menunjukkan mikroorganisme yang paling dominan berasal dari filum Proteobacteria
(52-56%), Actinobacteria (19-20%), dan Firmicutes (12-14%). Ketiga Filum tersebut
juga merupakan mikroorganisme dominan pada tanaman klimakterik lain, seperti apel
dan semangka. Hasil analisis ekspresi dan mikroorganisme penghasil enzim terkait
degradasi pati menunjukkan enzim ?-amilase mengalami upregulated dan
mikroorganisme yang aktif mengekspresikan enzim ini adalah Rheinheimera nanhaiensis. Sebaliknya, ekspresi enzim ?-glucosidase dan 4-?-glucanotransferase
mengalami downregulated, serta mikroorganisme yang aktif mengekspresikan enzim
ini cukup berbeda antara hari pertama dan ketujuh fase pematangan. Dari hasil
penelitian ini, disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan
signifikan kelimpahan mikroorganisme yang aktif antara hari ke-1 dan ke-7 setelah
perlakuan diberikan, serta antara kontrol dan perlakuan. Namun, seiring
berlangsungnya proses pematangan, terjadi perubahan dalam ekspresi enzim-enzim
yang terkait dengan degradasi pati dalam mikrobioma di buah pisang.