Viroporin E SARS-CoV-2 telah diketahui memiliki potensi sebagai target antiviral.
Efikasi dari antiviral tersebut akan bergantung dari variasi yang terdapat pada gen pengkode protein
E. Namun, sampai saat ini, analisis variasi gen E SARS-CoV-2 di Indonesia masih belum banyak
dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi tentang analisis gen E dari SARSCoV-
2 isolat Indonesia. Studi analisis ini akan mencakup keberadaan mutasi, prediksi struktur
protein E dan mempelajari kekerabatan gen E SARS-CoV-2 dari isolat Indonesia. Metode penelitian
yang dilakukan adalah sebagai berikut; (a) pengumpulan sampel oro nasofaring swab (periode 1-15
september 2020) dari Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat, (b) isolasi gen E SARS-CoV-2
melalui rangkaian ekstraksi RNA total, sintesis cDNA dan amplifikasi gen E, (c) penentuan
keberadaan mutasi pada sekuens gen E melalui sanger-sekuensing, (d) prediksi struktur protein E
dengan RaptorX, Swiss Model Expassy dan PyMol serta (e) pembuatan pohon filogenetik gen E
berbasis Jukes Cantor, pemodelan Neighbour Joining (NJ) dan pengulangan sebesar 10.000 kali.
Dalam penelitian ini telah berhasil dikumpulkan empat belas sampel positif SARS-CoV-2 dengan
nilai CT < 25. Akan tetapi, dari total sampel tersebut hanya tiga sampel yang dapat dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan metoda sanger-sekuencing. Hasil dari analisis tersebut menunjukan
bahwa satu dari tiga sampel memiliki perbedaan basa terhadap sekuens referensi Wuhan
NC_045512.2. Perbedaan tersebut terdapat pada C26305T yang menyebabkan perubahan residu
L21F. Namun, analisis in silico menunjukan tidak teramatinya perbedaan struktur sekunder maupun
tersier dari protein E dengan mutasi L21F (nilai RMSD 0.053Å). Studi kekerabatan menunjukan
isolat yang memiliki L21F membentuk cluster dengan sampel SARS-CoV-2 dari berbagai negara di
dunia yang juga memiliki mutasi L21F (bootstrap 63.15%). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini ditemukan mutasi C26305T yang sebelumnya belum pernah dilaporkan
dari sampel Indonesia. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk dapat merepresentasikan protein E
dari SARS-Cov-2 di Indonesia.