PT UDARA BERSIH adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2012 dan bergerak
di bidang industri gas alam dan produk energi bersih lainnya Seperti CNG, LNG dan Biomassa.
Biomassa adalah sumber bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan bahan bakar lainnya. Saat ini PT UDARA BERSIH memiliki pabrik biomassa
yang memproduksi wood chips dan wood pellet di wilayah Jawa Barat. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis strategi bisnis dan pendanaan yang dibutuhkan PT UDARA
BERSIH untuk memasuki industri biomassa di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan
adalah kombinasi antara metode deskriptif dan studi kasus, dengan pengumpulan data melalui
wawancara, analisis dokumen, dan observasi langsung. Analisis SWOT, PESTEL, dan Porter's
Five Forces dilakukan guna mengevaluasi situasi internal dan eksternal perusahaan.
Selanjutnya, penelitian ini merancang strategi pendanaan yang tepat berdasarkan 5 alternatif
pendanaan yang bersumber dari modal ventura, Angel Investor, Bank, IPO dan Obligasi.
Berdasarkan hasil perbandingan menunjukkan alternatif 3 (Pinjaman Bank) lebih
menguntungkan. Alternatif ini memberikan NPV sebesar Rp 8.503.386.171,21, Internal Rate
of Return (IRR) sebesar 31%, Payback Period (PP) selama 4 Tahun. Alternatif ini akan
meningkatkan nilai perusahaan dalam beberapa hal seperti diversifikasi risiko keuangan,
manfaat pajak atas pembayaran bunga, laba ditahan yang terjamin, pencairan dana yang cepat,
dan menjaga keseimbangan ekuitas pemegang saham. Temuan penelitian ini menyoroti potensi
pasar biomassa yang sangat besar di Jawa Barat dan Indonesia, serta pentingnya strategi
pendanaan yang tepat. Rekomendasi penelitian termasuk terus mengembangkan strategi bisnis
internal, inovasi produk, efisiensi operasional, dan manajemen sumber daya manusia, serta
mempertimbangkan alternatif pendanaan yang optimal berdasarkan analisis kelayakan
finansial. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan yang ingin
memasuki industri biomassa. Perusahaan akan membuat dua fase proyek. Tahap pertama
adalah membuat perusahaan kendaraan khusus untuk berinvestasi pabrik biomassa dan
mengirimkannya ke pelanggan di mana perusahaan induk masih fokus pada distribusi CNG
dan LNG. Selama fase 2 ketika SPV mencapai payback period atau memiliki laba bersih, SPV
akan dilekatkan ke perusahaan induk untuk meningkatkan aset dan mengkonsolidasikan semua
pendapatan dan dan laba bersih.