digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem struktur yang ringan dan estetis menjadi topik yang populer di bidang teknologi bangunan. Salah satu sistem struktur yang memenuhi kriteria tersebut yaitu sistem struktur tensegrity. Sistem ini pada umumnya hanya sebagai sculpture, namun sistem ini memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan sistem struktur lain. Oleh karena itu fenomena ini perlu diangkat dan dimunculkan untuk tujuan pengembangan sistem struktur tensegrity yang reliable pada praktik di masa depan. Selama beberapa dekade terakhir sistem ini telah banyak diteliti melalui disiplin arsitektur, namun pengembangan perihal material membran polyester sebagai pengganti sling baja tergolong baru dan masih sangat sedikit dilakukan. Fenomena tersebut akan dikembangkan dalam penelitian ini melalui metode studi maket dan komputasi. Rancangan penelitian dibagi menjadi empat bagian, yakni studi maket dengan eksperimen beberapa kain, studi simulasi dengan metode komputasi, konseptual sambungan berupa model sambungan, dan metode membangun berupa tahap-tahap membangun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bahwa material membran polyester dapat menggantikan peran sling baja dan penerapannya terhadap kubah geodesik. Hasil penelitian mengungkap beberapa temuan. Pertama, material membran dapat menggantikan peran sling baja pada sistem struktur tensegrity. Kedua, dari dua frekuensi kubah geodesik yang dianalisis, kubah dengan frekuensi 1 yang paling optimal dan efisien untuk konstruksi di lapangan, sedangkan kubah dengan frekuensi 2 yang paling kokoh secara kekakuan. Ketiga, terdapat tiga usulan konsep sambungan dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Keempat, menjabarkan metode membangun dengan rangkaian tahapan-tahapan membangun.