digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002 RACHMANI
PUBLIC rikrik

Abstrak : Pola KASIBA (Kawasan Siap Bangun) sebagai pola pengembangan yang baru. Sejalan dengan kebijaksanaan otonomi, kemungkinan pola ini akan banyak diterapkan baik di Kota maupun Kabupaten. Mengingat kemajuan penerapan pola kasiba baru mencapai taraf "Uji coba" di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, untuk itu keefektifan pola ini perlu dikaji. Terutama berkaitan dengan harga rumah tipe sederhana, sebagai harga produk akhir kasiba yang "diciptakan" oleh Pengembang. Kajian perbandingan harga rumah tipe sederhana dilakukan; antara dikembangkan menggunakan pola kasiba dengan dikembangkan menggunakan pola konvensional, seperti yang selama ini dilakukan. Metode pendekatannya, baik melalui pendekatan harga maupun pendekatan biaya. Melalui pendekatan harga, didapatkan harga satuan unit (Rp/unit dan Rp/m2) dalam bentuk harga sekarang dan harga yang akan datang berbagai tipe rumah sederhana. Harga rumah tersebut baik harga dengan cara pembayaran tunai maupun harga dengan cara pembayaran kredit. Melalui pendekatan biaya, didapatkan biaya pengembangan satuan unit (Rp/unit dan Rp/m2) berbagai tipe rumah sederhana. Sebagai acuan harga dan biaya, digunakan standar harga dan biaya pengembangan rumah sederhana tipe kecil milik Perum Perumnas. Hasil yang diperoleh menunjukkan, harga dan biaya pengembangan satuan unit berbagai tipe rumah sederhana dengan pola kasiba jauh lebih tinggi dibandingkan apabila dikembangkan menggunakan pola konvensional. Selain itu, dari hasil studi juga diketahui bahwa realisasi harga berbagai tipe rumah sederhana tersebut bukan harga sesungguhnya, melainkan harga hasil subsidi silang dengan harga rumah tipe lain yang ukurannya lebih besar, atau dengan kavling tanah matang. Mengingat salah satu keutamaan pengembangan dengan pola kasiba adalah percepatan penyediaan rumah bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah, dengan demikian keterjangkauan kepemilikan rumah oleh golongan masyarakat dimaksud perlu untuk dipertimbangkan. Untuk itu perlu ada perlakuan kembali terhadap pola dimaksud, sehingga nantinya pola tersebut akan dapat lebih aplikatif untuk diterapkan dibandingkan apabila dikembangkan menggunakan pola konvensional. Selain itu, dari hasil studi juga diketahui bahwa realisasi harga berbagai tipe rumah sederhana tersebut bukan harga sesungguhnya, melainkan harga hasil subsidi silang dengan harga rumah tipe lain yang ukurannya lebih besar, atau dengan kavling tanah matang. Mengingat salah satu keutamaan pengembangan dengan pola kasiba adalah percepatan penyediaan rumah bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah, dengan demikian keterjangkauan kepemilikan rumah pleb golongan masyarakat dimaksud periu untuk dipertimbangkan. Untuk itu perlu ada perlakuan kembali terhadap pola dimaksud, sehingga nantinya pola tersebut akan dapat lebih aplikatif untuk diterapkan.