digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebuah studi komprehensif oleh McKinsey pada tahun 1997 menciptakan istilah "The War for Talent". Ini mengacu pada tantangan perusahaan atau organisasi, mendorong mereka untuk melakukan pendekatan untuk manajemen yang mencakup perekrutan, retensi, dan pertumbuhan karyawan. Seiring dengan semakin kuatnya peran teknologi di berbagai bidang bisnis, menurut LinkedIn pada 2018, mereka menemukan bahwa industri teknologi memiliki angka perpindahan karyawan tertinggi dibandingkan industri mana pun. Perusahaan teknologi memiliki angka paling banyak pada tahun 2017 dengan angka 13,2%. Generasi angkatan kerja yang dominan di pasar tenaga kerja saat ini adalah generasi milenial dan generasi Z. Sementara itu, mereka sering kali ingin berganti pekerjaan dan mencari banyak pengalaman baru, hal ini memicu munculnya masalah perputaran dan retensi karyawan perusahaan. Penggunaan Schwartz Value sebagai literatur dalam penelitian ini untuk menganalisis nilai-nilai pribadi dan nilai kerja para milenial dan generasi Z, untuk mengetahui apa preferensi nilai mereka dalam hidup dan dalam hal pekerjaan. Hasilnya mereka tinggi dalam keamanan, fokus pada diri sendiri, konformitas, universalisme, dan hedonisme. Generasi tersebut mencari peluang baru dengan gaji dan tunjangan yang lebih baik, bahkan mereka mencari lingkungan kerja yang lebih baik di perusahaan lain. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan salah satu perusahaan teknologi di Indonesia sebagai studi kasus, disebut sebagai Perusahaan X. Berdasarkan analisis penyebab, Perusahaan X ini tidak memberikan nilai-nilai mereka sehingga menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan. MARS Model menjadi kerangka konseptual yang digunakan model dasar dari perilaku individu dan hasil-hasilnya yang dapat membentuk perilaku individu. Nilai merupakan karakteristik individu yang mendorong motivasi dan perilaku yang berdampak pada keluarnya karyawan, sedangkan terdapat peran dari dukungan organisasi yang menjadi fokus utama dalam tesis ini. Berdasarkan hasil analisis akar permasalahan, Perusahaan X perlu menyesuaikan budaya dan strateginya agar dapat memberikan nilai dan kebutuhan karyawannya, dengan menggunakan Kerangka Ethical Climate.