digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketika wabah Virus Corona terjadi di Indonesia, sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang terdampang buruk oleh pandemik ini. Banyak orang yang dipecat dari perusahaan tempat mereka bekerja, bisnis-bisnis kecil tidak bisa membuka toko mereka karena pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Dampak dari hal ini adalah meningkatnya angka kemiskinan. Salah satu kebijakan yang pemerintah ambil untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan bantuan sosial. Keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan telah terdata di Pemutakhiran Basis Data Terpadu yang telah disediakan oleh Kemensos. Vehicle routing yang akurat akan menjadi kunci agar bantuan sosial dapat dikirimkan tepat pada waktunya. Tujuan utama dari network design adalah untuk menilai kebijakan atau program sebuah perusahaan, dan untuk memenuhi target serta mencapai tujuan jangka panjang, dan sebagian besar unit bisnis dalam perusahaan dipengaruhi oleh network design (Tompkins 2016). Meskipun dalam penelitian ini kasus yang digunakan bukan kasus yang terjadi di suatu perusahaan, namun network design yang tepat dapat menjadi kunci agar pengiriman bantuan sosial bisa lebih cepat dari yang ada sekarang. Lokasi Hub dan penentuan rute pengiriman yang optimal akan menjadi kunci untuk membuat implementation plan yang dapat digunakan. Sebuah metode vehicle routing yang mudah digunakan dan dapat memberikan hasil optimal dalam waktu singkat adalah metoda sweep. Sistem multi Hub juga salah satu cara untuk mempercepat proses pengiriman bantuan sosial. Cara utama untuk menentukan lokasi-lokasi dari setiap Hub adalah dengan menggunakan metoda Center of Gravity. Setelah itu, penentuan rute (routing) akan dilakukan menggunakan metoda Sweep Method. Sebuah studi kasus diangkat untuk menunjukan implementasi dari kedua model. Bandung, salah satu kota besar di Indonesia dengan 110,137 keluarga penerima bantuan pun dipilih. Selain proses pengumpulan data dari pihak-pihak terkait, sebuah wawancara dengan pelaku utama penyaluran bantuan sosial, PT Pos Indonesia juga diperlukan guna mengetahui lebih jauh mengapa keterlambatan pengiriman bantuan sosial masih terjadi. Hasil menunjukkan dengan menggunakan tiga Hub dan hanya satu truk untuk masing-masing Hub, pengiriman dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari sepuluh jam kerja. Hasil ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kondisi pengiriman saat ini. Didukung dengan implementation plan yang jelas, network design ini dapat menjadi jawaban untuk mempercepat pengiriman bantuan sosial.