digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Eksekusi dan implementasi strategi oleh perusahaan menjadi penentu tercapai atau tidaknya target bisnis perusahan. Salah satu penyebab penghambat eksekusi dan implementasi strategi adalah adanya Dysfunctional dalam Employee Task Performance atau kemampuan seseorang sebagai individu atau dalam kelompok untuk melakukan pekerjaanya sehari-hari. Potensi adanya Dysfunctional dalam Employee Task Performance tersebut dapat dipengaruhi oleh Organizational DNA perusahaan yang terdiri dari empat komponen-pembangun yaitu Structure, Information, Decision-Right, and Motivators. PT. Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA-KOBE) adalah salah satu perusahaan di industri Beton Precast Indonesia yang sedang berkembang dan bertumbuh sejalan dengan pembangunan di Indonesia. Akan tetapi sejak berdiri tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 WIKA-KOBE belum berhasil mencapai target Revenue tahunanya yang akan berdampak pada indikator/rasio keungan lainya. Sehinga WIKA-KOBE berpotensi untuk masuk dalam kategori “Tidak Sehat” menurut indikator “Aspek Keuangan” peraturan Kementrian BUMN No.Kep100/MBU/2002 yang menjadi rujukan performa perusahaan. Dari total jawaban kuesioner 29 responden yang diolah dengan metode kuantitatif yang diperdalam dengan interview sebagai metode kualitatifnya, didapati bahwa WIKA-KOBE termasuk dalam kategori perusahaan “Just-in-time” menurut Organizational DNA-nya. Sementara Structure, Information, dan Decision-Right adalah yang paling punya pengaruh positif terhadap Employee Task Performance karyawan WIKA-KOBE. Kesimpulanya, WIKA-KOBE termasuk dalam kategori perusahaan yang punya potensi besar untuk bisa meminimalisasi disfungsi yang menghambat mereka mencapai target revenue tahunanya dengan rekomendasi dan rencana implementasi yang fokus pada tiga komponen diatas.