Eksekusi dan implementasi strategi oleh perusahaan menjadi penentu tercapai atau
tidaknya target bisnis perusahan. Salah satu penyebab penghambat eksekusi dan
implementasi strategi adalah adanya Dysfunctional dalam Employee Task
Performance atau kemampuan seseorang sebagai individu atau dalam kelompok
untuk melakukan pekerjaanya sehari-hari. Potensi adanya Dysfunctional dalam
Employee Task Performance tersebut dapat dipengaruhi oleh Organizational DNA
perusahaan yang terdiri dari empat komponen-pembangun yaitu Structure,
Information, Decision-Right, and Motivators.
PT. Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA-KOBE) adalah salah satu perusahaan
di industri Beton Precast Indonesia yang sedang berkembang dan bertumbuh
sejalan dengan pembangunan di Indonesia. Akan tetapi sejak berdiri tahun 2013
sampai dengan tahun 2019 WIKA-KOBE belum berhasil mencapai target Revenue
tahunanya yang akan berdampak pada indikator/rasio keungan lainya. Sehinga
WIKA-KOBE berpotensi untuk masuk dalam kategori “Tidak Sehat” menurut
indikator “Aspek Keuangan” peraturan Kementrian BUMN No.Kep100/MBU/2002
yang
menjadi
rujukan
performa
perusahaan.
Dari
total
jawaban
kuesioner
29
responden
yang
diolah
dengan
metode
kuantitatif
yang
diperdalam dengan interview sebagai metode kualitatifnya, didapati bahwa
WIKA-KOBE termasuk dalam kategori perusahaan “Just-in-time” menurut
Organizational DNA-nya. Sementara Structure, Information, dan Decision-Right
adalah yang paling punya pengaruh positif terhadap Employee Task Performance
karyawan WIKA-KOBE. Kesimpulanya, WIKA-KOBE termasuk dalam kategori
perusahaan yang punya potensi besar untuk bisa meminimalisasi disfungsi yang
menghambat mereka mencapai target revenue tahunanya dengan rekomendasi dan
rencana implementasi yang fokus pada tiga komponen diatas.