Cover
PUBLIC karya Lembar Pengesahan
PUBLIC karya Abstrak
PUBLIC karya Abstract
PUBLIC karya Tesis
PUBLIC karya
Stroke merupakan salah satu pennyakit yang sering dijumpai saat ini dan
penggunaan electromyogram (EMG) merupakan salah satu metode umum yang
sering digunakan untuk menentukan kondisi / perkembangan pada pasien pasca
stroke. Dalam penelitian ini, kami mencoba menganalisis sinyal EMG pada 12
subjek stroke dan 12 subjek sehat dengan menggunakan beberapa metode
perhitungan yaitu root mean square (RMS), mean absolute value (MAV), variance
(VAR), maximum fractal length (MFL), average amplitude change (AAC), zero
crossing (ZC), wave length (WL), log detector (LD), mean frequency (MNF),
Median Frequency (MDF) and difference absolute standard deviation value
(DASDV). Sensor EMG yang digunakan adalah Myo armband yang memiliki 8
kanal surface electrode dengan frekuensi sampling 200Hz. Sensor ditempatkan
pada forearm subjek. Data yang diambil pada subjek stroke pada bagian yang
terkena disabilitas dan bagian sehat (normal), untuk subjek sehat pada forearm
dominan dan non-dominan, kemudian sinyal diolah dan dibandingkan. Sinyal EMG
ditinjau pada beberapa domain frekuensi yang berbeda yaitu 5-20Hz, 20-100Hz,
dan 70-100Hz. Pengamatan pada penelitian ini ditujukan Ketika subjek melakukan
kontraksi maksimum (Dynamometer test) dan minimum (rest). Pada subjek sehat
kondisi rest, sinyal EMG non-dominan lebih tinggi (24.94 – 50.62%) pada 70-
100Hz dan ketika Dynamometer test pada 70-100Hz menunjukan perbandingan
yang hampir sama antara dmoninan dan non-dominan ((-0.31) – 1.59%) tetapi pada
5-20Hz sinyal EMG dominan lebih tinggi (8.11 – 14.89%).Pada subjek stroke saat
test rest, forearm yang mengalami disabilitas lebih tinggi (60.97 – 84%) pada 70-
100Hz tetapi pada Dynamometer test nilai tertinggi pada semua metode
perhitungan tersebar antara 5-100hz dan menunjukan EMG sinyal pada bagian yang
terkena disabilitas lebih rendah pada kontraksi maksimum.