digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nyoman Ratih Prabandari
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Tesis ini disusun dengan tujuan untuk merancang pengembangan Desa Wisata Bali Aga Sidatapa dengan mewadahi otentisitas yang dimiliki desa sebagai modal penyelenggaraan Desa Wisata Bali Aga Sidatapa. Ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat desa akan pentingnya jujur dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki, sehingga kedepannya dapat menciptakan Desa Bali Aga Sidatapa yang otentik dan mandiri. Kementrian Desa menjadikan kawasan Panca Bali Aga Banjar sebagai pilot project pengembangan pariwisata desa di Kabupaten Buleleng, salah satunya adalah Desa Sidatapa. Desa Sidatapa memiliki berbagai potensi alam yang kaya berupa pegunungan, air terjun, dan perkebunan. Adapula beberapa potensi adat istiadat dan kebudayaan yang masih dipertahankan, terutama kesenian berupa instrumen dan tari sakral, serta upacara adat dan agamanya. Sidatapa juga memiliki potensi lain di bidang industri dan ekonomi kreatif, seperti industri kerajinan anyaman bambu dan enau, serta produksi gula aren. Terlebih lagi karakter pola permukiman dan arsitektur di Desa Sidatapa ini masih cukup dilestarikan oleh masyarakatnya, hanya saja citra desa Bali Aga terlihat semakin menurun karena kondisi rumah-rumahnya sudah banyak yang berubah (termodifikasi) menjadi lebih modern. Menurunnya citra desa Bali Aga pada Desa Sidatapa sedikit banyak mempengaruhi daya tarik kunjungan masyarakat luar ke desa, sehingga tidak heran jika Desa Sidatapa masih belum banyak dikenal dan diminati oleh wisatawan. Keaslian (authenticity) dan keunikan yang dimiliki oleh Desa Sidatapa sebaiknya diinvetarisasi kembali dan dioptimalkan sehingga kebudayaan dan alam lingkungan Sidatapa lestari serta mendorong terbentuknya konsep Desa Wisata Bali Aga Sidatapa baru yang lebih menarik. Kekuatan dan otentisitas Desa Sidatapa diinventarisasi kembali untuk menemukan potensi-potensi desa yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik Desa Sidatapa. Hasil Inventarisasi dibagi menjadi dua kelompok aspek, yakni intangible aspects dan tangible aspects. Intangible aspects dikembangkan dengan pendekatan livelihood (penghidupan). Tujuannya untuk penguatan ekonomi dan SDM desa sebagai “modal” awal untuk mengkonservasi tangible aspects desa. kegiatan konservasi ini dilakukan dengan pendekatan otentisitas (authenticity) dan kebaruan (novelty), sehingga kedepannya dapat mengembalikan citra permukiman khas Bali Aga Sidatapa yang berujung pada pembentukan konsep pengembangan Desa Wisata Bali Aga Sidatapa yang baru. Konsep pengembangan dan perancangan yang ditawarkan berupa konsep umum yang mengarah pada pembentukan konsep rencana induk Desa Wisata Bali Aga Sidatapa, serta konsep spesifik yang lebih berfokus pada konservasi arsitektur tradisional Bali Aga Sidatapa, transformasi dan pengembangan perumahan rakyat, serta pembentukan aktivitas dan fasilitas untuk mendukung kegiatan masyarakat dan wisatawan di Desa Wisata Bali Aga Sidatapa.