COVER Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jhon Hery Tuah Ramadhan Hrp
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Stimulasi sumur adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai karakteristik
batuan atau fluida reservoir agar minyak bumi dapat mengalir lebih cepat dan
meningkatkan ultimate economic recovery (Economides, 2000). Metode stimulasi
terdiri dari perekahan hidrolik, pengasaman, dan stimulasi termal. Minyak berat adalah
tipe dari minyak yang mempunyai nilai API gravity sebesar 10 – 21 oAPI, dengan
rentang viskositas sebesar 100 – 10.000 cp. Minyak berat secara umum diproduksi
dengan cara menurunkan nilai viskositas minyak menggunakan metode termal seperti
injeksi air panas, injeksi uap, in-situ combustion, steam-assisted gravity drainage,
stimulasi uap bersiklus (huff & puff), dan stimulasi pembakaran gas. Jenis metode
termal yang disebutkan sebelumnya tidak efektif dilakukan jika reservoir yang dituju
sangat dalam, formasi yang tipis, permeabilitas yang rendah, dan reservoir yang
heterogen.
Metode termal yang efektif dalam mengatasi batasan maupun kekurangan metode
termal seperti pada umumnya adalah metode yang menggunakan listrik. Pemanasan
reservoir menggunakan listrik tidak membutuhkan fluida untuk mengirimkan panas.
Sehingga, sangat direkomendasikan untuk reservoir yang dalam, dapat digunakan pada
zona yang tipis, serta optimasi energi yang dikirimkan sesuai dengan energi yang
dihasilkan dengan meminimalisasi kehilangan panas. Aplikasi pemanasan listrik dapat
dibagi menjadi dua kategori berdasarkan frekuensi arus listrik yang dihasilkan, yaitu:
frekuensi arus rendah, biasa digunakan pada Electrical Resistive Heating (ERH)
dengan frekuensi kurang dari 300 kHz dan frekuensi arus tinggi, biasa digunakan pada
frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 10 – 100 MHz dan pemanasan gelombang
mikro dengan frekuensi sebesar 300 MHz – 300 GHz. Pada studi literatur, keefektifan
frekuensi yang digunakan untuk kegiatan pemanasan gelombang mikro pada reservoir
minyak berat yaitu menggunakan frekuensi sebesar 915 MHz (Carrizales, 2010). Pada
penelitian pemanasan gelombang mikro sebelumnya, belum menyertakan analisis mengenai penggunaan jenis penyelesaian sumur dan fluida komplesi yang digunakan,
simulasi model peralatan laboratorium, sensitivitas pemilihan mode listrik, dan
sensitivitas waktu jika dilakukan stimulasi secara terus-menerus.
Pemanasan gelombang mikro pada penelitian ini disimulasikan menggunakan
perangkat lunak COMSOL Multiphysics dengan jenis penyelesaian sumur open-hole
dan cased-hole, serta pemodelan peralatan laboratorium. Pada penelitian ini juga
dilakukan sensitivitas pemilihan mode listrik yang terdiri dari elektrik transversal dan
magnetik transversal, serta melakukan sensitivitas waktu jika dilakukan stimulasi
secara terus-menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi
temperatur dan kedalaman penetrasi panas yang dihasilkan serta menganalisis
pengaruh stimulasi pemanasan gelombang mikro terhadap perubahan nilai viskositas
minyak berat. Penurunan nilai viskositas dianalisis berdasarkan plot semi-log dari
viskositas minyak (cp) sebagai fungsi temperatur (oF) dari reservoir dengan API
gravity yang berbeda (Carrizales, 2010).
Hasil analisis menunjukkan bahwa metode pemanasan gelombang mikro efektif
dilakukan untuk jenis penyelesaian sumur open-hole dengan fluida komplesi berbahan
dasar air dan gas, dan untuk jenis penyelesaian sumur cased-hole hanya efektif
dilakukan apabila fluida komplesi yang digunakan berbahan dasar gas. Efektivitas
dalam penurunan nilai viskositas memiliki rentang nilai 90% hingga 99%. Hasil
simulasi pemanasan gelombang mikro pada peralatan laboratorium menggunakan
frekuensi 2,45 GHz dengan daya 900-watt, dan pemanasan yang dilakukan selama 5
menit pada komponen pasir menghasilkan temperatur sebesar 154 oC, dan hasil
kedalaman penetrasi panas ke dalam komponen sebesar 28 cm. Pada kegiatan stimulasi
secara terus-menerus untuk jenis penyelesaian sumur open-hole dan cased-hole, dapat
dianalisis bahwa jenis penyelesaian sumur, jenis fluida komplesi, nilai frekuensi listrik,
dan waktu pemanasan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan
temperatur di reservoir. Kemudian, hasil analisis pada peralatan laboratorium dalam
sensitivitas waktu menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang digunakan, maka
temperatur yang dihasilkan akan semakin tinggi dan terus meningkat sampai pada
waktu tertentu tidak terjadi peningkatan temperatur sama sekali.