Mempertahankan produksi di lapangan minyak berat sangat bergantung pada keberhasilan operasi Huff and Puff. Namun, efektivitasnya sering terhambat tidak hanya oleh keterbatasan teknis dan anggaran, tetapi juga oleh ketidaksesuaian organisasi dan inefisiensi administratif. Di Energi Mega Persada (EMP), kurangnya komunikasi yang efektif antara tim engineering, tim lapangan (produksi dan well service), serta fungsi pendukung (keuangan, pengadaan, SHE) menciptakan hambatan operasional yang menurunkan efisiensi dan meningkatkan biaya.
Engineer memprioritaskan optimasi reservoir; tim lapangan fokus pada eksekusi di tengah keterbatasan sumber daya; sementara fungsi pendukung menekankan kepatuhan finansial dan regulasi. Namun, tanpa strategi manajemen yang terpadu, prioritas-prioritas ini kerap berbenturan dan mengakibatkan keterlambatan keputusan, pembengkakan biaya, dan rendahnya efektivitas operasional.
Masalah utamanya adalah tidak adanya keselarasan strategis antara pengambilan keputusan teknis dan manajerial. Tim lapangan menghadapi tantangan seperti keterlambatan pengadaan, batasan anggaran, atau isu keselamatan tanpa mekanisme koordinasi yang jelas. Di saat yang sama, engineer kesulitan mengeksekusi rencana secara real-time. Akibatnya, manajemen kurang memiliki pemahaman lintas fungsi untuk mengoptimalkan operasi secara menyeluruh.
Penelitian ini menggunakan Soft Systems Methodology (SSM) sebagai alat manajerial untuk menganalisis ketidakefisienan pengambilan keputusan dan meningkatkan kolaborasi lintas fungsi. Tidak seperti pendekatan konvensional, SSM mengakui bahwa masalah organisasi berasal dari berbagai perspektif pemangku kepentingan. Dengan memetakan konflik dan hambatan secara sistematis, SSM membantu EMP menyatukan tujuan strategis, merampingkan proses, dan membangun kerangka kerja yang lebih adaptif.
Hasilnya menunjukkan bahwa efektivitas produksi tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh kepemimpinan dan kolaborasi yang terkoordinasi. Integrasi SSM dalam manajemen EMP memperkuat keterhubungan antara strategi korporat dan realitas lapangan, serta meningkatkan efisiensi lintas fungsi dalam pengelolaan sumber daya.
Perpustakaan Digital ITB