digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak _ Karina Aerielle
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara dengan deposit aspal alam terbesar di dunia yang terkandung dalam endapan bitumen padat di Pulau Buton. Diperkiran bahwa cadangan aspal alam ini berkisar 650 juta ton dan potensi minyak bumi sebesar 60 liter/ton aspal. Potensi ini menjanjikan untuk mensuplai kebutuhan aspal dan minyak nasional, serta mengurangi ketergantungan impor aspal dari minyak mentah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan karakteristik bitumen padat dan mengestimasi sumberdaya aspal dan minyak pada PT XYZ, Subcekungan Bulu, Kabupaten Buton. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri dari 30 data bor dan 7 sampel bitumen padat. Karakteristik bitumen padat pada penelitian ini dianalisis dari data ultimat, proksimat, reflektansi vitrinit, dan petrografi. Bitumen padat di daerah penelitian termasuk ke dalam kerogen tipe III-IV, serta tergolong ke dalam kelompok material organik sapropelik. Diperkirakan hidrokarbon pembentuk endapan aspal kemungkinan berasal dari batuan induk Formasi Winto. Berdasarkan analisis reflektansi vitrinit, sampel tergolong batuan yang belum matang (Ro = 0,27%). Berdasarkan analisis proksimat, sampel mengandung kadar zat terbang (>50%) dan abu (>40%) yang tinggi yang berpengaruh terhadap minyak yang dihasilkan dari proses retorting. Berdasarkan petrografi, sampel terdiri dari mineral lempung yang melimpah (±59,2%), pirit framboidal (5,67%) yang menunjukkan adanya pengaruh air laut selama pengendapan, dan mikrofosil foraminifera planktonik (24,1%). Estimasi sumberdaya aspal dan minyak dilakukan dengan perangkat lunak GEOVIA SURPAC 2020. Metode estimasi yang digunakan adalah inverse distance weight (IDW) yang didasarkan pada korelasi endapan, kadar aspal, dan berat jenis aspal. Daerah penelitian dibagi ke dalam dua cluster, yaitu utara dan selatan karena perbedaan lokasi. Didapat hasil bahwa total sumberdaya aspal sebesar 202.679 ton dan sumberdaya minyak sebesar 248.556 barel dengan asumsi porositas 12,5 – 15%.