ABSTRAK Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Gabriel Bagas Hertanto Merung
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2020 TA PP GABRIEL BAGAS HERTANTO MERUNG_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Smart City merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menyelesaikan
berbagai tantangan dan problematika kota menggunakan solusi inovatif,
terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam pengimplementasiannya dibutuhkan
partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan
Smart City yang umumnya berorientasi terhadap pembangunan sumber daya
manusia dan kebutuhannya. Oleh karena itu, pada pada penelitian ini akan
dievaluasi dampak dari penerapan Smart City terhadap partisipasi masyarakat.
Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, yaitu
Kota Bandung. Dalam pengumpulan data, pada penelitian ini dilakukan secara
primer (melalui wawancara) dan sekunder. Dimana digunakan metode kualitatif
berupa analis deskriptif kualitatif, konten, dan skoring dalam melakukan analisis.
Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa partsipasi masyarakat dalam
penerapan Smart City umumnya memiliki 3 (tiga) peran yaitu sebagai peserta
demokrasi, sebagai ko-kreator, dan sebagai pengguna TIK Dimana dalam
pelaksanaan Smart City di Kota Bandung, peran masyarakat sebagai peserta
demokrasi berada pada tingkatan Tokenisme atau masyarakat sudah mulai diakui
kebeadaannya dan disediakan media untuk beraspirasi walaupun keputusan akhir
pelaksanaan tetap berada di tangan pemerintah. Selain itu untuk masyarakat
sebagai ko-kreator diwujudkan dengan terdapatnya berbagai metode penyaluran
aspirasi masyarakat yaitu melalui focus group discussion dan survey langsung ke
masyarakat. Dan untuk masyarakat sebagai pengguna TIK, diwujudkan dengan
adanya berbagai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti
penyediaan wifi publik dan kesediaan open data namun belum cukup digunakan
dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan
pembelajaran dalam menilai partisipasi masyarakat yang terjadi sebagai dampak
penerapan Smart City, yang selanjutnya dapat dijadikan sumber informasi dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat.