Perpustakaan Digital ITB

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) merupakan salah satu perusahaan yang ada di Indonesia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pengolahan tembaga. PT AMNT saat ini mengolah sekitar 100.000 ton bijih per hari. Produk akhir dari PT AMNT berupa konsentrat tembaga yang akan dijual sebagai bahan baku pada pabrik peleburan tembaga. Kandungan arsenik yang tinggi dalam konsentrat tembaga merupakan hal tidak diinginkan bagi pabrik peleburan tembaga, sehingga dapat menurunkan nilai ekonomis dari konsentrat tembaga. Dalam hal ini, diteliti hubungan antara perolehan tembaga dan perolehan arsenik di dalam konsentrat. Variasi bijih, pH dan dosis PAX digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap perolehan tembaga dan arsenik. Penelitian ini diawali dengan melakukan preparasi pada sampel bijih sehingga siap untuk dilakukan flotasi. Preparasi yang dilakukan berupa pengecilan ukuran pada sampel stockpile ore dan dilanjutkan dengan homogenisasi sehingga didapat tiga variasi bijih yakni fresh ore, stockpile ore, dan blended ore (campuran 70% fresh ore dan 30% stockpile ore). Uji kadar awal dilakukan untuk mengetahui kadar awal dari masing-masing sampel bijih. Flotasi rougher-scavenger dilakukan dengan skema bertahap empat tahap. Masing-masing bijih akan diflotasi dengan dengan variasi pH 8,5; 9; 9,5; 10; 10,5; dan 11 serta dosis PAX 5 g/t pada percobaan pendahuluan. Sedangkan pada percobaan lanjutan akan diberikan variasi dosis PAX yaitu 2,5 g/t; 5 g/t; dan 7,5 g/t serta tiga titik variasi pH. Konsentrat dari tiap tahap flotasi dan tailing akhir ditampung dan dikeringkan. Konsentrat dan tailing dilakukan uji kadar dan dilakukan perhitungan perolehan tembaga dan arsenik. Pada percobaan flotasi fresh ore, didadapatkan kondisi optimum berada pada pH 10,8 dan dosis PAX sebesar 7,5 g/t. Perolehan Cu dan As yang didapat berturut-turut sebesar 92,56% dan 27,39%. Kemudian pada flotasi stockpile ore, didapatkan kondisi optimum berada pada pH 9,8 dan dosis PAX sebesar 7,5 g/t. Perolehan Cu dan As yang didapat berturut-turut sebesar 80,24% dan 15,77%. Sedangkan pada perocobaan flotasi blended ore, kondisi optimum berada pada pH 9,3 dan dosis PAX sebesar 2,5 g/t. Perolehan Cu dan As yang didapat berturut-turut sebesar 87,58% dan 34,32%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tren perolehan tembaga dan arsenik meningkat seiring dengan meningkatnya dosis PAX yang diberikan. Peningkatan pH tidak menunjukkan tren yang signifikan pada perolehan tembaga dan perolehan arsenik namun dapat diketahui terdapat titik optimum pada pH tertentu. Reagen NaSH digunakan pada flotasi blended ore dan stockpile ore yang berupa bijih oksida. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap perolehan yang dihasilkan pada proses flotasi.