digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SPA Gedebage Kota Bandung berfungsi untuk mereduksi volume sampah yang diangkut menuju lahan uruk dengan cara kompaksi oleh mesin kompaksi dikarenakan jarak pengangkutan yang jauh yaitu 27,4 km, sehingga meminimalisir jumlah ritasi truk pengangkut dan menekan biaya operasional pengangkutan. Namun dalam keberjalanannya, pengolahan sampah di SPA Gedebage belum efektif dikarenakan tidak terdapat pemilahan sampah sesuai komposisi dan fasilitas pengolahan sampah tidak terpakai. Re-desain SPA Gedebage perlu dilakukan agar meningkatkan pengolahan sampah menjadi bernilai ekonomi dan semakin meminimalisir biaya operasional pengangkutan. Konsep re-desain SPA Gedebage yaitu mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada dan melengkapi fasilitas yang sudah rusak maupun yang belum tersedia, dengan periode perencanaan 20 tahun dari tahun 2021 hingga 2040. SPA Gedebage direncanakan melayani tiga kecamatan yaitu Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Gedebage, dan Kecamatan Cinambo, dengan proyeksi jumlah penduduk menggunakan metode regresi linear pada tahun 2040 yaitu 273.589 jiwa. Proyeksi timbulan sampah di Kota Bandung pada tahun 2040 yaitu 0,516 kg/orang/hari atau 0,0012 m3/orang/hari, sehingga jumlah sampah yang diolah di SPA Gedebage yang bersumber dari rumah tangga dan non rumah tangga pada tahun 2040 yaitu sebesar 97,828 ton/hari atau 224,982 m3/hari. Sistem pengelolaan sampah yang direncanakan yaitu sentralisasi di SPA Gedebage dan dilakukan pemisahan sampah sisa makanan dan sampah taman dari jenis lainnya sejak di sumber. Pengolahan sampah di SPA Gedebage dilakukan berdasarkan skenario moderat yaitu tingkat pengolahan sampah konstan sebesar 70% dari tahun 2025 hingga 2040, dengan metode pengomposan windrow untuk sampah mudah terurai, dan metode fisik seperti pemadatan kertas dan logam, pencacahan hingga penjemuran plastik, dan pemadatan residu. Sehingga pada tahun 2040, jumlah sampah yang dibawa ke TPA yaitu 43,05 ton/hari. SPA Gedebage direncanakan memiliki total luas m2.