PT CVD menempatkan prioritas tertinggi pada kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan
perlindungan pada aset perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Kesehatan dan keselamatan
pekerja menjadi nilai inti PT CVD. Sejak tahun 2018 PT CVD memperkenalkan konsep Human
Performance sebagai salah satu alat untuk menghilangkan potensi cedera serius dan kematian. PT
CVD percaya bahwa manusia, budaya, sistem kerja, peralatan dan proses saling berikatan dan
berinteraksi sebagai sistem yang saling terkait dan berpengaruh satu sama lain. Human
Performance adalah suatu bidang studi yang berkaitan dengan metodologi peningkatan proses yang
berfokus pada peningkatan kinerja di sosial, organisasi, proses dan individu yang bertujuan untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja yang didasarkan pada pengembangan sistem.
Saat ini PT CVD mengelola lebih dari 50 lokasi remediasi dan mengangani lebih dari 500 alat berat
dan kendaraan berat yang dikelola oleh mitra kerja. PT CVD mengharuskan setiap lokasi kerja
untuk merancang, mengelola dan mengkomunikasikan lingkungan mengemudi yang aman dengan
menerapkan Site-specific Traffic Management Plan untuk mendukung operasi yang selamat.
Namun beberapa kali rekan kerja mengalami beberapa peristiwa yang berpotensi menyebabkan
cedera serius. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kinerja keselamatan dan kepatuhan yang
berkaitan dengan implementasi Site-specific Traffic Management masih dibawah 100% yang
disebabkan oleh APD yang tidak memadai, jalur pejalan kaki yang tidak memadai, traffic
management yang tidak memadai, dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa bahaya yang terkait
dengan pekerjaan masih belum dimitigasi dengan baik, terutama pada aktifitas interface manusiakendaraan/alat
berat.
Berdasarkan analisa situasi bisnis, tim memutuskan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah
dengan menggunakan Human Performance Analysis dengan menggunakan identifikasi Performance
Mode dan Error Trap. Cara ini membantu tim untuk menggali lebih dalam masalah sebenarnya dan
juga menganalisa secara komprehensif dengan mengoptimalkan komponen Human Performance
iv
(Manusia, Budaya, Sistem Kerja, Peralatan dan Proses) untuk menentukan tindakan yang tepat
untuk meningkatkan keselamatan kerja dan kepatuhan serta mengeliminasi potensi cedera serius
dan kematian di lingkup proyek remediasi.
Dari hasil analisa, akar penyebab masalahnya yaitu 40% dari PMCoW memiliki kompetensi dan
kemampuan yang belum memadai terkait dengan prosedur SSTMP, kurangnya komitment dari
Manajemen Mitra Kerja, kurangnya kontrol manajemen operasional, kurangnya pemahaman
tentang prosedur SSTMP oleh personil lapangan, dan kurangnya rasa kerentanan. Tindakan
perbaikan telah dilakukan dan berhasil meningkatkan kinerja keselamatan dan kepatuahan SSTMP
dari 79% menjadi 100% dan menghilangkan risiko potensi terhadap cedera serius dan kematian
dalam proyek remediasi di PT CVD.